Aliyah Optimis Demokrat Restui Dirinya

MAKASSAR, BKM–Anggota Fraksi Demokrat DPR RI dua periode Aliyah Mustika Ilham mengaku optimis dirinya bisa mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk maju pada kontestasi pemilihan wali kota (Piwali) Makassar 27 November nanti. “Bismillah, Insya Allah,”singkat Aliyah yang tak lain adalah istri mantan Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin ini.
Diketahui, Demokrat belum mengeluarkan surat rekomendasi B1.KWK. Namun ada beberapa figur yang santer disebut diantaranya Adi Rasyid Ali (ARA) dan Dr Abd Rahman Bando.

Belakangan nama Aliyah juga muncul sebagai calon pendamping Munafri Arifuddin alias Appi.
Appi menyatakan perkembangan paket dirinya dengan Aliyah Mustika Ilham sementara diproses di partai pengusung.
“So good lah (dengan Bu Aliyah, red). Isya Allah kita lihat karena kita masih berproses. Ada kelengkapan administrasi yang harus kita selesaikan dari partai pendukung yang membuat itu menjadi sah,”ungkap Appi.

Appi juga optimis bisa diusung Partai Golkar, Demokrat dan Perindo untuk memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen atau 10 kursi dari 50 kursi DPRD Makassar.
Pada pileg 2024, Golkar meraih enam kursi, Demokrat tiga kursi dan Perindo satu kursi. Jika dijumlahkan maka terdapat 10 kursi.
“Oke, on the track semua. Golkar, Perindo, Demokrat,”kata Mantan CEO PSM Makassar ini.
Appi yang juga Ketua DPD II Golkar Makassar ini membeberkan alasan memilih Aliyah Mustika Ilham sebagai pendamping di Pilwali Makassar 2024.
Hal itu kata dia tidak terlepas dari hasil survei yang menempatkan posisi nama Aliyah cukup tinggi dibandingkan yang lain.
“Kalau kita lihat tolak ukurnya di hampir semua survei, itu Ibu Aliyah muncul di semua survei yang kami lakukan. Itu ada di tiga besar,”ujar Appi, Senin (5/8).
Appi mengaku tak asal memilih Aliyah sebagai calon wakilnya itu, “Kalau kita lihat tolak ukurnya di hampir semua survei, itu Ibu Aliyah muncul di semua survei yang kami lakukan. Itu ada di tiga besar,”kata Appi.

Sebagai bukti keseriusannya, Appi bahkan menyampaikan secara langsung kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
“Saya pikir pengalamannya ada, elektoralnya ada dan tentu sebagai perempuan, figurnya tentu akan menambah elektoral di wilayah itu. Pernah juga menjadi ketua penggerak tim PKK, dua periode juga. Dan mesinnya ada,”ungkapnya.
Soal kans Appi-Aliyah mengendarai Demokrat, dia mengaku optimis bisa mendapat rekomendasi dari partai berlambang Bintang Mercy itu. “Intinya saya sudah ikuti fit di Demokrat. Kalau saya direspons berarti saya diberikan kesempatan untuk mendapat wakil dari Demokrat,”ungkap Mantan CEO PSM ini. (rif)

Appi Sapa Warga di Bontoala

POLITISI Golkar yang juga bakal calon wali kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi kembali menemui masyarakat mendengar keluarahan aspirasinya di Kecamatan Bontoala, Senin (5/8).

Agenda kegiatan, Appi Peduli di Jl Kandea 3 Lrg. 3 No. 25 Kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala. Kemudian di Jl. kandea Raya no.25. Selanjutnya, di Kelurahan Timungan Lompoa RW 5 RT 4 , RT 5, RT 6, RT 7.
Appi mengatakan, ia turun langsung menyerap aspirasi masyarakat ini hal baik, dirinya hadir dalam kapasitas melakukan kegiatan sosial.
Apalagi, tanggal 27 November akan ada pilkada atau digelar Pilwalkot Makassar. Ia berharap masyarakat menggunakan hal pilih di TPS. Harus datang pergi memilih, jangan sampai Golput.

“Saya hadir memberi bantuan, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk keluarga bapak ibu. Saya ingin mendengar aspirasi dan persoalan di tengah masyarakat sehingga kami bisa mencarikan solusi untuk mengatasinya,” jelas Appi.
Pada kesempatan ini, warga menayakan bantuan beasiswa tapi tidak bisa dicairkan oleh pemerintah. Mereka mengeluh RW/aRW kurang aktif, tidak tahu warganya, minta solusinya.

“Banyak warga disini tidak mampu, kenapa iuran sampah selalu dinaikkan. Kami merasa berat,” jelas warga hadir.
Appi menjawab pertanyaan warga tersebut. Munafri menuturkan, akan menyamoaikan ke pihak terkait supaya mendapat alasan kenapa beasiswa pendidikan tidak dapat digunakan.
Lanjut dia, masalah RT/RW, kedepan sistem pemilihan langsung harus dilakukan kembali, seadil-adilnya yang betul-betul diinginkan masyarakat. (rif)

source