SINJAI,UJUNGJARI.COM– Aksi keributan saat demonstrasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di depan Kantor Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Sinjai bukan tanpa sebab. Mereka datang secara tiba-tiba dan membakar ban.
Kepala Dinas PUPR Sinjai menjelaskan, saat massa aksi diterima di Ruang Kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, mereka meminta agar Detail Engineering Design (DED) jalan Desa Terasa yang telah dibuat tahun ini.
Atas dasar itu dia mengajak datang ke kantornya setelah salat jumat. Saat pihaknya mempersiapkan dokumen yang diminta, mereka datang dan membakar ban yang memicu reaksi anggotanya.
“Kami buru-buru persiapkan semua permintaannya, kita smua di dalam print semua DED-nya kenapa langsung ada asap besar yang bikin kaget ternyata mereka langsung bakar ban tampa diketahui kedatangannya. Itumi yang memancing teman-teman sehingga ada keributan sedikit,” jelasnya.
Selain itu dia menyebut, DED jalan di Desa Terasa telah selesai. Dokumen itu sebagai syarat untuk mengajukan permohonan perbaikan jalan ke Kementerian PUPR pada tahun 2025.
“Jalan tersebut akan dikerja 2026 dan DED sudah kami anggarkan di tahun ini sehingga tinggal menunggu sumber anggaran yang memungkinkan karena anggarannya cukup besar sekitar Rp45 miliar,” tutupnya.
Artikel Aksi Bakar Ban GMNI di Sinjai: Demonstrasi Kekerasan atau Kegagalan Komunikasi? pertama kali tampil pada Ujung Jari.