Site icon ROVINDO

Air Hujan dari Rekayasa Cuaca Diklaim Aman untuk Tanaman

MAKASSAR, BKM — Sebanyak 10 ton NaCL sudah disemai dan disebar ke beberapa titik di Sulsel sebagai bagian dari rangkaian rekayasa cuaca untuk menghasilkan hujan buatan. Upaya itu telah berbuah hasil.Telah terjadi hujan di beberapa wilayah di Sulsel. Hujan buatan ini dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel.
Pertanyaan yang muncul belakangan ini, bahayakah hujan buatan ini pada tanaman?

Menurut Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo, hujan buatan itu murni dari bahan NaCL. Artinya, hujan buatan ini sangat tidak berbahaya pada tanaman.

“Tidak (membahayakan tanaman). Sesuatu yang dilakukan itu tidak mungkin membuat susah masyarakat. Itu bahannya NaCL hanya serbuk-serbuk. Jadi dia (sifatnya) terurai, tidak merusak,” terangnya, Jumat (17/11).

Menurut Amson, upaya yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk membantu mengatasi kekeringan yang terjadi, khususnya di Sulsel.

“Sehingga tanaman itu bisa tumbuh lebih cepat, dan lebih bagus lagi,” paparnya.

Lebih jauh, Amson menyampaikan, sebelum dilakukan penyemaian NaCL, terlebih dahulu sudah diteliti oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

“Tidak benar itu kalau merusak tanaman. Tidak mungkin kita lakukan itu kalau merusak. Juga ini sudah dilakukan seluruh Indonesia yang baru-baru kekeringan. Bukan hanya di Sulsel, tapi sudah di Kalimantan, Sumatera itu sudah dilakukan,” tukasnya.

Ia menerangkan, garam mengandung dua unsur utama yaitu natrium dan klorin. Natrium adalah salah satu unsur hara mikro yang dapat menggantikan peran unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman, yaitu kalium. Sementara klorin adalah salah satu unsur hara mikro yang sangat berperan dalam memperlancar proses fotosintesis pada tanaman.
Untuk lebih jelasnya, ini manfaat garam yang berguna untuk tanaman, baik garam halus atau kasar. Pertama, membuat tanaman memiliki akar dan batang yang lebih kuat. Kedua, dapat mencegah kerontokan bunga dan buah pada tanaman. Ketiga, membuat buah menjadi lebih manis dari biasanya.
Empat, membantu untuk mengendalikan serangan hama, khususnya hama wereng yang sering menyerang tanaman padi.

Kelima, Memulihkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai. Keenam, mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri berbahaya yang biasa menyerang pada bagian akar tanaman. Keenam, mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri berbahaya yang biasa menyerang pada bagian akar tanaman. Tujuh, mencegah tanaman dari serangan lalat atau lebah dalam jangka waktu tertentu.
Delapan, m,embantu menetralkan keasaman atau pH tanah sehingga dapat menjadi ideal untuk ditanami. Sembilan, memperkuat daya tahan tanaman karena memiliki kandungan senyawa ionik. Terakhir, membantu menyuburkan tanah secara alami tanpa menggunakan bahan kimia, karena bahan kimia yang digunakan dalam jangka panjang dapat berpotensi merusak kesuburan tanah.

Tentang bahaya air hujan buatan untuk tanaman,
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBUN) Sulawesi Selatan Imran Jausi
, mengatakan bahwa yang namanya air dari rekayasa cuaca itu aman

. “Rekayasa cuaca supaya mengisi kantong-kantong air, penguapan air laut itu menjadi hujan, begitu juga dengan cuaca buatan atau hujan buatan. Jadi aman untuk tanaman,” tandasnya. (jun)

source

Exit mobile version