WAJO, BKM — Pemkab Wajo menyiapkan pos pengungsian bagi warga terdampak bencana hidrometeorologi sejak akhir 2022 lalu hingga awal 2023.
Bupati Wajo, Amran Mahmud saat menghadiri Rakor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Pemprov Sulsel dan pemerintah kabupaten/kota di Sulsel terkait penanganan darurat bencana hidrometorologi di Ruang Rapim Kantor Gubernur Sulsel, Senin (9/1) mengatakan nbantuan yang datang dari berbagai pihak tersalurkan kepada para penerima.
Amran mengatakan, bencana hidrometerologi di Wajo berupa banjir dan angin kencang akibat curah hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan tingginya debit air sungai yang bermuara di Danau Tempe.
“Kejadian ini terjadi sejak 24 Desember 2022 dan masih terjadi penambahan ketinggian air sampai saat ini. Untuk elevasi saat ini berada di ketinggian 8,35 meter atau sudah naik 3,35 meter dari ketinggian normal lima meter,” ujar Amran.
Amran menjelaskan, banjir terjadi di 5 kecamatan, 34 desa/kelurahan dengan jumlah korban dua orang dan 9.030 kepala keluarga (kk) atau 27.279 jiwa terdampak. Selain itu, memberikan dampak ke 7.681 unit rumah, 45 unit sekolah, 30 unit masjid, 13 unit sarana kesehatan, 5 meter tanggul Sungai Walannae jebol, 24,7 kilometer jalan tergenang di beberapa titik serta 30 unit jembatan.
“Untuk pengungsi, kita sudah siapkan enam pos pengungsian di Kecamatan Tempe.
Jumlah pengungsi kita saat ini 158 KK atau 492 jiwa mengungsi. Sebagian mengungsi di pos pengungsian dan sebagian mengungsi di rumah kerabat/keluarga,” beber Amran.Sementara, untuk bencana angin kencang yang terjadi tiga kali mengakibatkan kerusakan rumah penduduk, yakni pada 26 Desember 2022 merusak 41 unit rumah, 27 Desember 2022 merusak 7 unit rumah, dan 3 Januari 2023 merusak 258 unit rumah.
The post Amran Siapkan Pos Pengungsi Terdampak Bencana appeared first on Berita Kota Makassar.
