MAKASSAR, BKM — Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi covid-19 terjadi, Kementerian Lingkungan Hidup kembali akan melakukan penilaian Adipura ke kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tahapan itu rencananya digelar September mendatang.
Berbagai persiapan dilakukan Pemkot Makassar. Khususnya dalam membenahi 16 indikator atau titik penilaian.
Namun, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto pesimis jika daerah yang dipimpinnya bisa meraih Adipura tahun ini. Alasannya, karena pengelolaan TPA yang tidak diurus dengan baik.
Dia menilai instansi terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak maksimal bekerja dalam melakukan pengelolaan TPA yang berlokasi di Tamangapa, Kecamatan Manggala tersebut.
“Kalau soal kebersihan dan lainnya bisa kita kejar. Namun mengenai TPA, saya rasa agak sulit itu. Saya lihat instansi terkait tak maksimal bekerja. Jadi saya agak pesimis karena TPA tidak diurusi dengan baik,” ungkap Danny.
Sebenarnya, kata orang nomor satu Makassar itu, di luar indikator TPA, semua cukup bagus dan memenuhi syarat. Namun tetap yang menjadi kunci penilaian untuk meraih Adipura adalah pengelolaan TPA yang baik.
“Kalau TPA, saya lihat tidak ada upaya apa-apa. Tidak ada usaha dan tidak dianggarkan juga,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Aryati Puspasari Abadi, mengatakan bahwa berdasarkan penilaian awal yakni kesesuaian dokumen, selanjutnya dilihat dari kondisi lapangan, dari 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel, nilai Makassar paling tinggi. Namun itu di luar penilaian TPA. Padahal TPA penyumbang bobot yang cukup besar dalam penilaian Adipura.
Dia mengakui jika kondisi TPA Makassar masih konvensional. Sementara yang menjadi prasyarat minimal TPA sudah controlled landfill, di mana sampah harus ditimbun dengan lapisan tanah minilai setiap tujuh hari. Namun itu tidak dilakukan oleh DLH.
The post Gegara TPA, Pemkot Pesimis Raih Adipura appeared first on Berita Kota Makassar.