Hunian dan Mata Pencaharian Terancam

MAKASSAR, BKM — Puluhan nelayan di wilayah Tallo, Makassar melakukan aksi unjuk rasa memprotes rencana pembangunan lintasan rel kereta api di atas permukaan tanah (at grade). Aksi protes dilakukan di Pantai Mangarabombang. Mereka memprotes rencana pemerintah tersebut karena dinilai bisa mengganggu mata pencarian para nelayan di pesisir Utara Makassar.

“Kami tidak menolak hadirnya kereta api di Makassar. Yang kami tolak, rencana pembangunan lintasan kereta api yang akan dibuat di atas permukaan tanah,” ungkap Koordinator Aksi Nelayan Tallo, Andi Zulkifli saat berorasi.
Jika lintasan rel kereta api dipaksa dibangun secara at grade, Zulkifli khawatir mata pencarian para nelayan akan terganggu. Apalagi jika jalurnya memotong dari arah Biringkanaya menuju Makassar New Port. Dipastikan akan memutus jalur para nelayan yang tiap hari melaut.
Pembangunan rel kereta api secara at grade juga dinilai bisa mengancam hunian para nelayan tergusur. Mereka dipastikan akan sulit untuk mencari hunian baru yang representatif yang memiliki kemudahan akses untuk melaut.
“Kami khawatir pembangunan rel kereta api at grade bisa mengancam hunian. Belum lagi akan muncul mafia tanah yang bakal mengambil keuntungan dari pembebasan lahan proyek rel darat ini,” keluhnya.

Sejauh ini, kata Zulkifli, belum ada dari pihak Balai Kereta Api ataupun dari Pemprov Sulsel yang melakukan dialog dengan nelayan terkait rencana tersebut. Jika aspirasi masyarakat nelayan Tallo tidak diakomodir oleh Balai Pengelola Kereta Api dan Pemprov Sulsel, maka ia akan menggelar aksi unjuk rasa dengan jumlah massa lebih besar.

The post Hunian dan Mata Pencaharian Terancam appeared first on Berita Kota Makassar.

source