MAROS, BKM — Pra-Penas sudah selesai digelar. Tapi di balik suksesnya even nasional itu terdapat permasalahan yang menjadi perhatian. Lantaran pihak-pihak yang mengambil bagian seperti pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak sedikit yang gigit jari karena produk ataupun dagangannya tidak laku terjual.
Itu bisa terjadi karena sepinya pengunjung di lokasi UMKM berjualan. Salah seorang pedagang di Alun-alun Bank Sulselbar yang enggan disebutkan namanya mengaku mengalami kerugian. ”Dari hari pertama sampai hari terakhir, saya cuma dapat Rp300 ribu,” ujarnya.
Ia mengatakan menyewa dua stand dengan harga Rp600 ribu. ”Saya sewa dua stand. Satu stand itu harganya Rp300 ribu. Jadi totalnya Rp600 ribu. Tapi tiap harinya saya cuma dapat Rp100 ribu. Sampai hari terakhir saya belum balik modal,” katanya.
Ia mengeluh lantaran jalan di Bougenvilee ditutup. ”Saat kedatangan menteri jalan ditutup, sampai hari terakhir peserta Pra-Penas yang datang kurang dari 10 orang,” ujarnya, Rabu (29/6).
Makanya, ia meminta panitia untuk mengembalikan separuh biaya dari sewa stand tersebut. ”Sewa mobil saja Rp150 ribu untuk membawa barang-barang jualan kami untuk pulang,” bebernya.
Sementara itu, seorang pedagang lainnya yang ada di Lapangan Pallantikang, mengatakan, keuntungan yang ia dapat tak seperti yang dibayangkan sebelumnya. ”Sewa stand saya harganya Rp1 juta. Saya bertahan berjualan hingga sore nanti berharap masih bisa dapat pembeli,” ujarnya.
Ia juga mengaku kebanyakan yang membeli dagangannya hanya masyarakat lokal. ”Kalau pun untung, paling untung sedikit,” tutupnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Maros, Irfan Asyhari, mengatakan, untuk stand yang ada di Lapangan Pallantikang tidak dikenakan biaya retribusi. Melainkan hanya uang urunan. ”Yang di Lapangan Pallantikang itu tidak berbayar. Hanya urunan karena banyak hal yang perlu dibiayai. Misalnya renovasi infrastruktur tenant, untuk tata nama, serta pemasangan instalasi listrik,” bebernya.
Sementara untuk stand yang ada di Alun-alun Bank Sulselbar, ia mengatakan, dikelola asosiasi UMKM dan pedagang Pasar Tramo. ”Tadinya dari badan promosi yang mau kelola. Tapi semua alatnya dari asosiasi pedagang pasar,” ucapnya.
The post Pra-Penas Usai, Banyak Pelaku UMKM Gigit Jari appeared first on Berita Kota Makassar.