MAKASSAR, BKM — Seiring terus melandainya pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia, ternyata tidak membuat tarif logistik untuk ekspor turun. Di Sulawesi Selatan (Sulsel) sendiri, kenaikan tarif logistik sektor laut terjadi sejak April 2021.
Sedangkan untuk sektor udara naik sejak Nopember 2020. Tarif logistik untuk ekspor dari Indonesia termasuk Sulsel ke sejumlah negara tujuan baik melalui laut maupun udara rerata sampai di atas 100 persen.
”Dalam menentukan tarif logistik melalui laut maupun udara tentu ada acuan atau barometernya. Salah satu barometer yang paling menjadi standar adalah kenaikan harga BBM. Kemudian perang dan wabah penyakit. Faktanya, selama pandemi pasokan BBM tidak terlalu berkurang atau melimpah. Tetapi stabil. Cuma gegara pandemi Corona ini sehingga distribusi maupun pemakaian BBM di seluruh dunia itu menurun. Itu bukan akibat orang tidak mau pakai. Tapi segala potensi pemakaian BBM di seluruh negara ikut menurun dikarenakan pandemi ini. Tentunya, stok BBM di tiap negara khususnya di negara pengekspor minyak mentah itu ada,” jelas Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Arief R Pabetengi, saat berdialog dengan sejumlah wartawan di Makassar, Jumat (3/6).
Menurut Arief, dari data yang dimiliki, kenaikan harga BBM baik itu avtur maupun jenis BBM lainnya, nanti di akhir tahun 2021. Sementara kenaikan tarifnya sudah terjadi di akhir tahun 2020 untuk pengiriman lewat udara, dan awal 2021 untuk pengiriman lewat laut.
The post Eksportir Sulsel Harapkan Penurunan Tarif Logistik appeared first on Berita Kota Makassar.