GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Husniah Talenrang menegaskan anak, perempuan dan kaum disabilitas adalah tiga pihak yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara hingga daerah.
Karena itu, anak, perempuan dan disabilitas jangan dipinggirkan. Mereka kata Husniah, harus diberikan kesempatan agar bisa memiliki daya saing dan mampu bersaing dengan lainnya.
Husniah menegaskan anak adalah penerus kepemimpinan bangsa, perempuan adalah penggerak keluarga dan penyandang disabilitas adalah pundi-pundi potensi pengembangan bangsa dari berbagai sektor.
“Karena itu ketiga komponen ini, anak, perempuan dan disabilitas perlu diberikan ruang. Penyandang disabilitas dengan segala potensi yang dimiliki berhak mendapatkan perlakuan setara. Saya sangat mengapresiasi musrenbang ini. Saya perempuan. Saya adalah ibu yang tahu bagaimana merawat anak. Saya perempuan yang punya rasa. Saya berharap mereka-mereka ini jangan kita sepelekan khususnya para disabilitas, ” kata Bupati Gowa Husniah Talenrang saat membuka Musrenbang Anak, Perempuan dan Disabilitas yang digelar Bappeda Gowa di Baruga Karaeng Galesong Pemkab Gowa, Kamis (17/4) siang.
Husniah pun mengajak semua pihak untuk bersama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Saya ajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi. Semoga dalam musrenbang ini lahir ide-ide yang baik untuk memposisikan keterwakilan anak, perempuan dan disabilitas dalam perumusan perencanaan pembangunan di Kabupaten Gowa, ” ucap Husniah pada Musrenbang Anak, Perempuan dan Disabilitas yang dihadiri Wakil Ketua l DPRD Gowa Hasrul Abdul Rajab serta perwakilan Bappelitbangda Sulsel dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel.
Sebelumnya Kepala Bappeda Gowa Sujjadan menyebutkan jika musrenbang anak ini melibatkan perwakilan anak dari berbagai sekolah tingkatan SD, SMP dan SMA se Gowa juga perwakilan perempuan dan penyandang disabilitas.
“Output yang diharapkan dalam musrenbang ini adalah adanya usulan-usulan program pembangunan yang mewakili harapan anak, perempuan serta disabilitas, ” kata Sujjadan.
Di awal musrenbang ini, tiga perwakilan dari anak, perempuan dan disabiltas menyampaikan usulan-usulan mereka yang telah didorong pada musrenbang sebelumnya. Ada usulan yang diakomodir dan ada juga yang belum diakomodir pemerintah kabupaten.
Dari perwakilan anak menyampaikan 24 usulan, dari perempuan 7 usulan dan lebih 10 usulan dari kaum penyandang disabilitas.
Salah satu usulan yang disampaikan perwakilan anak bernama Nurul dari Forum Fahasta Tamallajua adalah memberikan ruang kepada anak untuk berkarya dan menindak kasus-kasus bullying di sekolah-sekolah serta memberikan edukasi kepada orang tua tentang pola asuh yang baik kepada anak.
Demikian pula dari perwakilan disabilitas mengusulkan agar ada pemberdayaan kepada mereka yang mengalami kusta dan yang pernah mengalami kusta. Mendapatkan perlindungan dan menghapus stigma miring dan tidak ada perlakuan diskriminasi bagi yang pernah mengalami kusta. Demikian pula dengan perempuan yang mengusulkan adanya penguatan perlindungan hak-hak dasar perempuan salah satunya adalah diskriminasi atau pembatasan kesempatan dalam berbagai sektor. –
Artikel Husniah Minta Anak, Perempuan dan Disabilitas Jangan ‘Dipinggirkan’ pertama kali tampil pada Ujung Jari.