MAKASSAR, BKM — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar wisuda ke-84, Kamis (27/2). Prosesi yang berlangsung di Balai Sidang Unismuh Makassar ini mencatatkan 646 alumni baru dari program diploma, sarjana, dokter, dan pascasarjana.
Wisuda kali ini menjadi momen tak akan terlupakan bagi Sariul Fahmiati Fadilah. Ia terpilih sebagai wisudawati terbaik tingkat universitas. Atas prestasinya itu, Rektor Unismuh Dr Abdul Rakhim Nanda mengganjarnya dengan beasiswa untuk lanjut ke jenjang S2.
”Perkenalkan nama saya Sariul Fahmiati Fadilah dari Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saya berasal dari Pulau Sapuka, Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep. Saya berdiri di sini bukan karena saya yang terbaik atau paling hebat. Berjuang dan bertahan hingga akhirnya bisa tiba di titik ini. Semua perjuangan telah menemukan jawabannya dengan mendapatkan gelar yang diinginkan. Mari menjadi bagian dari generasi yang siap mengukir cerita yang lebih jauh. Ijazah bukan akhir dari perjuangan kita, melainkan awal dari perjalanan yang panjang,” tutur Sariul yang didapuk menyampaikan pesan dan kesan di acara wisuda.
Rektor Unismuh merespons pencapaian yang diraih oleh salah seorang mahasiswinya itu. ”Ananda Sariul Fahmiati yang berhasil menjadi wisudawan terbaik tingkat universitas diberikan beasiswa lanjut S2, dan prioritas menjadi dosen persyarikatan setelah selesai,” kata Dr Rakhim Nanda.
Disebutkan Rakhim Nanda, mereka yang mengikuti wisuda kali ini berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 86 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 84 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) 110 orang, Fakultas Teknik 57 orang, Fakultas Pertanian 40 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 95 orang, Fakultas Agama Islam (FAI) 145 orang, serta Pascasarjana 29 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 386 lulusan atau sekitar 59,75 persen berhasil meraih predikat cum laude.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi Dr Andi Lukman mengatakan, prosesi wisuda yang dilaksanakan menjadi tanda bahwa Unismuh Makassar senantiasa fokus dan berkomitmen dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi ke depan kualitas sumber daya manusia menjadi tantangan yang harus dicarikan jalan keluarnya.
”Unismuh Makassar dalam proses akademik ini telah tampil menjawab tantangan dengan menghasilkan ratusan alumni dari berbagai jenjang studi akademik,” ujarnya.
Diakui Andi Lukman, perkembangan luar biasa dialami Unismuh Makassar. Bahkan menjadi kampus dengan nilai akreditasi institusi Unggul. Belum lagi akreditasi program studi yang dibina juga mencapai nilai Unggul.
Pencapaian nilai akreditasi itu adalah kerja keras dari seluruh civitas akademik kampus dan menjadikan kampus Unismuh Makassar semakin mengalami perkembangan yang kian maju. ”Sebagai kampus dengan nilai akreditasi Unggul alumni yang dicetak adalah generasi masa depan yang sudah siap dalam persaingan, dan diharap para alumni tersebut akan mampu bersaing dan berkompetisi dalam dunia kerja,” tandasnya.
Andi Lukman berharap capaian tersebut akan semakin dipertahankan dan ditingkatkan oleh civitas akademika. ”Bagi para alumni yang diwisuda agar jangan berhenti belajar dan teruslah mengasah keterampilan dan pengetahuan terutama setelah berada di tengah masyarakat.
Keberhasilan para wisudawan mencapai jenjang akademik adalah berkat doa dan usaha dari kedua orang tua yang setiap saat selalu mendoakan dan memenuhi segala kebutuhan agar proses studi anak-anaknya mencapai kesuksesan,” imbuhnya.
Tidak Fokus Pelihara Penampilan
Koordinator Perguruan Tinggi Islam (Kopertais) Wilayah VIII Sulawesi, Maluku, dan Papua, Prof Hamdan Juhannis, PhD, turut hadir dalam prosesi wisuda kali ini. Ia meminta kepada para wisudawan untuk tidak fokus memelihara penampilan.
”Karena para wisudawan untuk 30 tahun akan datang tidak lagi cantik dan gagah, tetapi akan menjadi sarjana yang kaya dan kere, dan akan menentukan tingkat kemanfaatan di tengah umat,” ujarnya.
Prof Hamdan juga menekankan agar para sarjana ini sukses dengan kemanfaatan jadi sarjana pembela kebenaran di tengah masyarakat. Sarjana pembawa kebenaran dan kedamaian serta senantiasa menambah wawasan dan menebar kecintaan.
”Para sarjana yang diwisuda hari ini telah sukses merengkuh kehidupan sehingga sangat dibutuhkan alat yang dapat menyukseskan kehidupan pada masa depan. Selain itu, kelak para wisudawan ini akan menjadi idaman calon mertua,” ungkapnya.
Penulis buku Melawan Takdir ini kemudian merogoh kantong celananya dan memperlihatkan tasbih sebagai alat menghitung bacaan tasbih dan tahmid, menjadi doa untuk menyukseskam dan melancarkan proses kehidupan.
Para wisudawan juga ditantang untuk memadukan kreativitas dan motivasi untuk terus mengalami perubahan dalam kehidupan. Sarjana baru ini pembawa kedamaian serta senantiasa membawa wawasan dan kecintaan untuk sukses merengkuh kehidupan masa akan datang. (*/rus)