MAKASSAR, BKM–Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif menerima kunjungan silaturahmi pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Kantor Penghubung Pemerintah Daerah (Pemda) Sidrap, Jalan Bau Mangga Makassar, Rabu (15/1) malam.
Pada silaturahmi itu, pengurus Himaprodi PBSI menyampaikan kepada Syaharuddin Alrif yang juga bupati Sidrap terpilih terkait rencana kegiatan bakti sosial (Baksos) yang akan dilaksanakan di Desa Bulo-bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto.
Syahar-panggilan akrab Syaharuddin Alrif mengaku sudah lama memberikan support kepada Himaprodi PBSI.
“Memang komunitas ini sudah lama sekali saya support dan bantu sejak saya menjadi anggota DPRD periode pertama sebagai bahan adek-adek mahasiswa untuk prakter lapangan dan juga berbaur dengan masyarakat. Dengan begitu kalau jadi sarjana pengalaman itu sudah bisa dituangkan di dalam dunia nyata prakter kehidupan yang sebenarnya,”jelas mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini, Kamis (16/1)
Dewan pendamping Himaprodi PBSI 2025, Anggraini mengemukakan bila kedatangannya untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan terkait kegiatan bakti sosial yang akan dilaksankan Himaprodi PBSI di tanggal 20.
“Baksos ini sendiri merupakan kegiatan tahunan dari pengurus Himaprodi PBSI UNM. Dimana tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Jeneponto. Kegiatan sendiri mengambil tema “Himaprodi PBSI Mengabdi 2025”, berlangsung mulai tanggal 20 Januari hingga 5 Februari 2025 mendatang,”jelasnya.
Anggraini mengatakan bahwa, kegiatan Himaprodi Mengabdi juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk pemberdayaan masyarakat. “Juga pelajar hingga guru yang ada di Kabupaten Jeneponto,khususnya di Desa Bulo-bulo”, ujar Anggraini.
Dalam baksos nanti akan dilaksankan serangkaian kegiatan. Mulai workshop, pemberdayaan masyarakat, hingga pelatihan untuk siswa maupun guru-guru.
Sekadar diketahui, kegiatan seperti ini sudah berjalan 15 tahun dan dilaksanakan di berbagai daerah Sulsel.
Program Makan Bergizi Gratis Untungkan Banyak Warga
BUPATI Kabupaten Sidrap terpilih, Syaharuddin Alrif menyebut masyarakat di daerahnya sangat bergembira dengan adanya program makan bergizi gratis yang dicetuskan pemerintah pusat.
Menurut Syahar-panggilan akrab Syaharuddin Alrif, makan bergizi gratis manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh anak-anak sekolah melainkan juga para orangtua yang sehari-hari bekerja sebagai petani, peternak dan pedagang.
Hasil pertanian Sidrap banyak terserap untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis di wilayah Sulawesi Selatan.
“Masyarakat Sidrap paling bahagia dengan program makan bergizi gratis oleh pak Presiden. Pertama, karena berasnya laku, dua, telurnya laku, ketiga, dagingnya laku, keempat, sayur-sayurnya juga laku,” kata Syahar saat ditemui di Makassar, Rabu (15/1) malam.
Sekretaris DPW Nasdem Sulsel ini menyebut semua kebutuhan pangan untuk makan bergizi gratis tersedia di Kabupaten Sidrap. Seperti beras, yang mana daerah ini menghasilkan 480 ribu ton gabah setiap tahunnya.
Belum lagi telur yang dihasilkan dari petelur ayam di Sidrap mencapai 39 juta ton setiap tahunnya. Kata Syahar, program makan bergizi gratis memberi multi-effect untuk masyarakat Sidrap.
“Jadi dengan program ini otomatis, satu, membantu perekonomian petani, lalu di sektor UMKM juga pasti berdampak,” jelas Syahar, yang baru saja ditetapkan sebagai bupati Sidrap terpilih bersama Nurkanaah sebagai wakil bupati
Dalam skala yang lebih luas, Syahar bersama Nurkanaah menegaskan Pemkab Sidrap siap menyukseskan program swasembada pangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Untuk itu, dalam lima tahun ke depan pemerintah Sidrap akan fokus menambah produksi pertanian gabah, jagung dan juga pewilayahaan komoditas pangan.
“Ini lagi digenjot, lewat program pewilayahan komoditi itu. Contohnya, satu kecamatan durian semua, satu kecamatan jeruk semua,” tutur mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
“Karena saya mau, orang Sidrap pendapatannya ada dari padi, ada dari jagung ada dari kopi, ada dari ternak: itik, bebek, sapi, ada dari ikan, ada dari walet,” katanya.
Selain itu, Syahar juga berambisi membawa Sidrap menjadi pusat pangan di Sulsel. Ia bersama Nurkanaah menargetkan 10 ribu hektare tanah di Bumi Nene Malomo menghasilkan komoditas pangan unggulan.
“Jadi diklaster satu komoditi 10 ribu hektar. Jadi, orang mulai bertani modern bukan lagi berkebun ala-ala tradisional, satu hektare ditanami semua satu jenis tanaman,”pungkasnya. (rif)