MAKASSAR, BKM — Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh seorang polisi kepada polisi lainnya terjadi di lingkungan Polres Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada Jumat dinihari (22/11). Pelaku penembakan adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Sementara korbannya AKP Ulil Ryanto Anshar.
AKP Ulil merupakan polisi yang berasal dari Makassar. Jenazah almarhum diterbangkan ke Makassar dan tiba malam tadi. Rencananya akan dimakamkan di dekat kuburan kakeknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Paman almarhum, AKBP (Purn) Joni Mangin mengaku mendapatkan informasi kedatangan jenazah keponakannya pada pukul 21.30 Wita, Jumat malam (22/11). Joni menyebut jenazah AKP Ryanto diterbangkan dari Padang, Sumatera Utara dan kemudian transit di Jakarta.
“Jenazah mungkin masih di Sumatera dan akan diterbangkan ke Jakarta. Nanti, disemayamkan di sini,” ujarnya di rumah duka Jalan BTN Antang Jaya Blok E/5, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (22/11).
Joni mengatakan masih akan berembuk dengan orangtua Ryanto terkait waktu dan tempat pemakaman. Meski demikian, rencananya jenazah Ryanto akan dimakamkan di TPU Panaikang.
“Kami belun tahu. Tapi saya perkirakan mungkin di Panaikang, karena ada makam kakeknya di situ,” sebutnya.
Joni Mangin mengaku prihatin atas kematian keponakannya oleh AKP Dadang Iskandar. Apalagi, AKP Ryanto meninggal saat sedang melaksanakan tugas sebagai anggota Bhayangkara.
“Tentunya kami prihatin dan kaget. Tidak disangka ini anak pergi dengan peristiwa seperti itu, yang mana anak ini sedang melaksanakan tugas dengan baik. Tapi ada oknum yang terlibat dalam tambang galian C sana. Mungkin dia (pelaku) tidak puas, emosilah dia,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Joni berharap pelaku dihukum berat atas perbuatannya menghabisi nyawa AKP Ryanto. Apalagi, pelaku merupakan anggota kepolisian yang terindikasi melindungi pelaku tambang ilegal.
“Tentunya harapan kami keluarga, semoga mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya. Apalagi pelaku ini kan dia oknum dan anggota juga yang seharusnya mendukung penindakan. Apalagi teman-teman dan yuniornya semua yang melaksanakan tugas. Jadi saya kira kita prihatin,” kata Joni.
Joni menegaskan bahwa jenazah ponakannya tidak akan diautopsi. Alasannya, kematian Ryanto sudah sangat jelas.
“Saya kira tidak diautopsi, karena kan sudah jelas penyebabnya,” terangnya.
Joni mengungkapkan sosok Ryanto sebagai personel Bhayangkara yang baik. Ryanto yang merupakan jebolan Akademi Polisi (Akpol) angkatan 2012 yang sangat perduli dengan keluarga.
“Di mata kami dia sangat baik, sangat peduli sama keluarga. Pergaulannya juga baik. Masih bujang ini anak,” tuturnya.
Joni mengungkapkan, ibunda Ryanto masih sangat syok usai mendapatkan kabar kematian anaknya. Apalagi, banyak keluarga yang tidak mengetahui jika Ryanto bertugas di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
“Mamanya masih syok. Saya jarang berkomunikasi, karena saya tahu anak ini dia Brimob di Jateng. Nanti setelah peristiwa ini, kami baru tahu dia (tugas) di Sumatera (Polres Solok Selatan),” ucapnya.
Peristiwa ini tidak hanya mengagetkan dan meninggalkan rasa sedih mendalam bagi keluarga, tapi juga teman seangkatan korban di Akademi Kepolisian 2012.
Salah satunya adalah Kapolsek Panakkukang, Polrestabes Makassar AKP Akhmad Alfian.
“Sungguh sangat kaget dan masih tidak percaya. Beliau saya yakin tidak punya musuh,” katanya saat dihubungi, Jumat (22/11).
Menurut Alfian, korban adalah sosok yang sangat baik dan bersahabat. Selama menjalani pendidikan di Akpol, Ryanto dikenal berprestasi dan bersahabat dengan banyak orang.
“Pokoknya termasuk letting terbaik di Akpol angkatan 2012. Tidak ada musuh-musuhnya. Sopan, supel, bersahabat, ceria. Kami ngga nyangka, baik banget beliau, Kenapa nasibnya begini,” ucapnya.
Ulil Anshar adalah seorang perwira polisi kelahiran Kota Makassar 12 Agustus 1990. Ia tinggal di BTN Antang Jaya. Terakhir ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Polda Sumatera Barat. Posisi ini diembannya sejak 24 November 2024.
Ulil yang menyandang gelar Sarjana Ilmu Kepolisian (S.I.K.) dan Magister Hukum (M.H.) memulai karirnya di dunia kepolisian sebagai anggota Brimob.
Ia pernah diangkat jadi Kepala Unit Pejinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jawa Tengah dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Tengah.
Setelah naik pangkat jadi AKP, Ulil menjabat sebagai Kapolsek Madukara Polres Banjarnegara. Setelah itu dimutasi menjadi Kasatres Narkoba Polres Magelang. (jun)