Tanpa Bayaran, Rela Dampingi Orang yang Ingin Bunuh Diri

SEBAIK-BAIK manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Hal itu disadari betul oleh Raden Ayu. Karenanya itu membentuk komunitas tempat curhat bagi orang-orang bermasalah.

PANGGILAN karibnya adalah Denayu, akronim dari namanya Raden Ayu. Sejak kecil ia memang punya cita-cita untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Walau saat ini ia berstatus single mom, keinginan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain bisa dibuktikannya.
Alasannya membentuk sebuah komunitas curhat bagi orang-orang yang sedang mempunyai problem, karena sejak kecil Denayu merasakan bagaimana perjuangan besar menjadi seorang yatim piatu hingga akhirnya ia memilih untuk mewakafkan dirinya agar bisa berguna untuk orang lain.

“Saya lahir dan besar sebagai yatim piatu. Kondisi itu yang kemudian membuat saya termotivasi. Sejak kecil sudah saya tanamkan di sanubari bahwa saya akan mewakafkan hidup buat umat. Nah, dari situ setiap harinya saya berpikir apa yang saya lakukan di hari-hari yang Allah berikan. Karena itu nanti akan menjadi tanggung jawab saya di akhirat. Mempertanggungjawabkan bahwa waktu yang Allah berikan kepada saya itu bermanfaat atau tidak untuk orang banyak,” ungkap Raden Ayu saat hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.

Wanita berdarah Bugis-Jawa ini mengakui bahwa jika mendengar informasi terkait orang yang ingin bunuh diri, dirinya tidak segan untuk terjun langsung ke lapangan. Bahkan ia rela melakukan pendampingan bermalam selama berhari-hari di rumah orang tersebut.

“Kadang kalau ada yang ekstrem. Ada yang beberapa pasien itu yang bahkan mau bunuh diri saya langsung terjun ke lokasi. Kadang saya dampingi dia di rumahnya selama beberapa hari untuk memberikan dia motivasi bahwa hidup ini bukan untuk diratapi, karena kita ini lahir sebagai Dewi Sri. Kita mempunyai kekuatan di bawah alam sadar kita. Kalau mengikuti perasaan kita memang adalah mahluk yang paling perasa. Tapi kita juga adalah makhluk yang paling kuat menghadapi segala cobaan di muka bumi ini,” terangnya.

Langkah yang ia tempuh terbilang cukup efektif. Sebab diantara mereka yang hendak bunuh diri akhirnya tersadar dan kembali menemukan arti kehidupan.

Kelas curhat yang dibentuk Denayu telah berjalan lebih kurang lima tahun. Buka pada malam hari, yakni Rabu dan Jumat. Untuk setiap sesinya Denayu membatasi hanya melayani 25 orang. Hal itu dilakukannya guna membuat rileks orang-orang yang ingin menyampaikan masalah yang tengah dihadapinya.

Kelas curhat yang ia buka pun tidak dipungut biaya alias gratis. Ayu mengaku bahwa dirinya sengaja memberi layanan tanpa dibayar lantaran termotivasi dari perjalanan orangtuanya yang mengalami kegagalan dalam rumah tangga. Namun ia tidak ingin menyesali hal tersebut, sebab dari situ dirinya banyak belajar hingga akhirnya bisa menghidupi keenam adik dan lima anaknya.

“Saya termotivasi dengan perjalanan hidup orangtua atau ibu saya. Kegagalannya di rumah tangga, kehancuran kami waktu kecil, dan itu juga terjadi dengan diri saya. Saya kemudian berusaha belajar bagaimana bisa bangkit. Nah, pembelajaran itu yang saya bagi.Alhamdulillah, dengan izin Allah hasil yang saya dapatkan itu bisa membesarkan enam orang adik tanpa kedua orang tua, sekaligus bisa membesarkan lima orang anak tanpa didampingi seorang suami,” sambungnya.

Untuk itu, di akhir wawancara Ayu memberikan pesan kepada semua wanita agar menjadi pribadi yang dibanggakan oleh keluarga, khususnya bagi anak-anak. Karena menurutnya, wanita adalah sekolah untuk para putra putrinya dan itu tidak akan tergantikan. (jar)

source

Leave a Reply