Appi Selamati H Tulo, Aliyah Temui H Lala Rasang

MAKASSAR, BKM–Pasangan politisi Golkar dan Demokrat Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham melakukan kampanye di Kecamatan Manggala, Selasa (15/10).
Pada dua titik ini Pannara kelurahan Antang dan Tamangapa kelurahan Manggala pasangan MULIA memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan berbagai program unggulannya.
Selain itu, Appi juga mendorong pelaksanaan pemilihan wali kota (Pilwali) Makassar berjalan damai. Dia juga mengingatkan kepada peserta kampanye yang didominsai emak-emak, untuk membangun pemilihan yang berkualitas.

“Pemilihan ini dunia ji bu, jangan gara-gara beda pilihan, lalu kita berkelahi dengan tetangga. Jangan gara-gara pemilihan, kita bertengkar dengan teman, baku bombe dengan tetangga. Apalagi menyebarkan berita bohong, hoax, fitnah dan sebagainya. Mari kita menjaga pemilu berkualitas, dan damai untuk semua,” kata Appi yang disambut tepuk tangan oleh warga.
Appi juga mendorong Pilwali Makassar berjalan tanpa tekanan. Bukan zamannya lagi, pilihan seseorang harus diintervensi, untuk kepentingan segelintir kelompok.
“Tidak boleh ada tekanan. Ini hak pribadinya orang. Kalau kau tidak pilih ini (calon tertentu), nanti bantuanmu ditahan. Tidak boleh lagi. Masyarakat sudah harus merdeka dengan pilihannya sendiri,”ujar Appi-panggilan akrab Munafri Arifuddin.

Calon wali kota Makassar nomor urut satu ini, meminta warga untuk tidak terprovokasi.
“Jangan terprovokasi, kasih tahu saya siapa nama lurahnya, kita akan laporkan sama-sama. Kalau ada ASN yang tidak netral, ayo kita laporkan sama-sama,”janji Appi.
Di hadapan warga, Appi menyampaikan program andalannya yang bisa mengurangi beban rumah tangga. Salah satunya ialah menggratiskan iuran sampah bagi masyarakat. Nantinya, pembayarannya akan ditanggung oleh pemerintah.
“Ada tong orang bilang tidak bisa dikasih gratis, bisa. Kalau tidak bisa, mungkin dia tidak mau. Bayangkan maki, kalau uang pembayaran sampahta’ bisa disimpan, itu bisa dibelikan macam-macam kebutuhan,”tuturnya.

Appi juga berjanji akan membenahi sistem pendataan penduduk. Kebijakan ini penting untuk memastikan seluruh bantuan dari pemerintah, bisa tepat sasaran.
“Jadi kalau ada sumbangan datang, langsung yang membutuhkan yang dapat. Tidak boleh lagi ada rebutan, karena kita sudah punya data yang akurat,”terangnya.
Makanya diperlukan pemilihan RT/RW yang demokratis dan diinginkan warganya. Sehingga RT/RW tersebut paham dengan kondisi di lingkungannya.
“InsyaAllah kita butuh RT/RW yang tahu kondisi warganya. Jangan lagi ada ibu A dapat bantuan, ibu C tidak dapat, ibu C dapat. Padahal bantuan itu harusnya menjadi penyanggah kehidupan di keluarganya,”jelasnya. (jun/rif)

source