MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar bertekad untuk meraih Piala Adipura tahun ini.
Rencananya, tim penilai Adipura akan melakukan penilaian akhir Oktober mendatang.
Sebelum penilaian, Pemkot Makassar berupaya memenuhi seluruh indikator penilaian yang dipersyaratkan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Ferdy Mochtar menjelaskan ada beberapa kriteria yang harus dipersiapkan sebelum tim penilai Adipura ke Makassar.
“Kalau dari target Adipura, kita mempersiapkan semua titik-titik yang menjadi objek yang akan dipantau. Utamanya terkait kebersihan,” jelas Ferdy.
Dia mengatakan salah satu indikator yang menjadi penilaian adalah pasar. Ada dua titik yang sering dikunjungi tim penilai yakni Pasar Pabaeng-baeng dan Pasar Toddopuli.
“Untuk pasar, penilaian biasanya fokus pada penanganan kebersihan dan pengelolaan limbah pasar.
Limbah basah biasa dijadikan kompos dan limbah plastik didaur ulang melalui Bank Sampah,” kata Ferdy.
Dia melanjutkan, indikator lain yang menjadi penilaian adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH), persoalan drainase seperti kanal dan selokan.
“Tidak boleh ada sampah dan sedimentasi di kanal atau selokan,” tambahnya.
Dia melanjutkan, salah satu indikator utama penilaian Adipura adalah pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Tahun lalu, bobotnya masih kurang sehingga kita baru bisa mendapatkan sertifikat Adipura. Kita harus tingkatkan, tahun ini harus lebih maksimal lagi,” tandas Ferdy.
Sebagai bentuk komitmen untuk meraih Piala Adipura, seluruh stakeholder lingkup Pemkot Makassar melakukan aksi bersih-bersih pada Sabtu (5/9).
Pjs Wali Kota Makassar memimpin aksi bersih-bersih di sejumlah lokasi. Salah satunya adalah kanal di wilayah Bara-baraya, Kecamatan Makassar.
Sementara Penjabat Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar, Firman Hamid Pagarra, bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar menggelar kerja bakti bersama dalam program Sabtu Bersih di sekitar TPA Tamangapa dan Jalan AMD Borong Jambu.
Firman yang juga menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar, mengatakan program Sabtu Bersih ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, yang meminta untuk bergerak bersama dalam persiapan penilaian Piala Adipura.
“Kami bersama jajaran Bapenda dengan semangat gotong royong menggelar kerja bakti ini untuk kebaikan bersama, membangun semangat kebersihan serta menyambut piala Adipura,” jelasnya.
Firman mengatakan penilaian Adipura menjadi penting karena akan menunjukkan sejauh mana Makassar mampu menjaga kebersihan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Di sisi lain, menurut Firman melalui program Sabtu Bersih ini, dapat menjalin semangat gotong royong antar Pemkot Makassar dan masyarakat.
“Kerja bakti ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka,” ujarnya.
Firman optimistis melalui kerja bakti ini, akan ada dampak positif terhadap penilaian Piala Adipura, serta Makassar dapat kembali mempertahankan Piala Adipura yang berhasil diraih tahun lalu.
“Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat, kami yakin Makassar kembali mendapatkan piala Adipura. Pemerintah Kota Makassar optimis terus bergerak menuju lingkungan kota yang bersih dan layak huni,” pungkasnya.
Firman Hamid Pagarra, bersama seluruh jajaran Bapenda dan staf serta masyarakat terlihat kompak bergotong royong membersihkan area sekitar Jalan AMD Borong Jambu, terutama fokus pada saluran drainase yang sering tersumbat. (rhm)