MAROS, BKM — Sekolah Dasar (SD) Inpres 103 Hasanuddin, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, mengukir prestasi di tingkat nasional. Sekolah ini berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri.
Penghargaan Adiwiyata diterima kepala SD Inpres 103 Hasanuddin dalam kegiatan seremoni penyerahan piagam dan tropi di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
Dengan prestasi ini, SD Inpres 103 Hasanuddin tercatat sebagai salah satu sekolah di Kabupaten Maros yang berhasil meraih Adiwiyata Mandiri.
”Penghargaan ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Maros,” ujar Kepala SD Inpres Hasanuddin Mandai, Hj Nurwahida.
Disebutkan Nurwahida, Program Adiwiyata merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan warga sekolah. Program ini juga dikenal sebagai Green School, dan berfokus pada aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.
”Alhamdulillah, kami bersyukur kembali mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata. Kali ini kategori Mandiri tingkat Nasional. Sebelumnya, kami pernah mendapatkan Sekolah Adiwiyata kategori Nasional,” ungkap Nurwahida.
Ditambahkan, penghargaan yang diterimanya tidak mudah diraih, dan membutuhkan semangat serta dukungan besar serta kerja keras dan kolaborasi antara kepala sekolah, guru, komite, siswa dan tim Adiwiyata.
Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri ini bisa menjadi motivasi untuk terus menanamkan kesadaran dan budaya peduli lingkungan di sekolah-sekolah.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Maros, Andi Patiroi, menyampaikan apresiasinya kepada SD Inpres Hasanuddin yang telah berhasil meraih penghargaan nasional ini.
”Program Adiwiyata membawa perubahan positif dalam ekosistem sekolah. Terutama dalam upaya melestarikan lingkungan,” katanya.
Melalui program ini, perilaku peduli lingkungan di kalangan warga sekolah dapat terus tumbuh, serta membantu memperkuat ketahanan generasi muda dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Untuk diketahui, penerima penghargaan Adiwiyata dinilai telah berhasil menerapkan praktik-praktik baik dan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah dan sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, mereka juga melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). (ari/c)