Indira-Seto Patut Diwaspadai
axel wiryanto
Wednesday, 04 September 2024 05:45 am
dibaca 29 kali

MAKASSAR, BKM — Kontestasi pemilihan wali kota (pilwali) Makassar 27 November bakal mempertemukan empat pasangan calon. Masing-masing Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia), Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (Inimi), Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mufliati Lutfi (Sehati) dan Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (Aman).
Pengamat politik dari PT Nurani Strategic Dr Nurmal Idris mengatakan, meski dalam survei terakhir Appi-Aliyah lebih unggul dibandingkan Indira serta Seto, namun ia tak menampik bahwa menjelang pemilihan nanti posisi urutan kedua yang ditempati Indira berpeluang lebih unggul.

“Kalau di Makassar itu kan Appi masih di atas. Tapi kan kita tahu tiga bulan ke depan ini pergerakan yang dilakukan oleh Indira dan Seto juga sangat bagus. Saya tidak menyatakan bahwa Amri-Rahman ini tidak punya peluang, tapi menurut saya dibandingkan dengan yang tiga ini, peluang Amri-Rahman kecil,” ucap Nurmal, Senin (2/9).

Menurutnya, hingga saat ini belum dapat dipastikan kandidat mana yang paling dominan untukmemenangkan pertarungan di pilwali Makassar, karena arena pesta demokrasi kali ini cukup sengit.
“Menurut saya pertarungan sangat sengit untuk menentukan siapa jadi pemenang nanti. Karena kan sebulan lalu saya rilis survei Appi dominan,” jelasnya.
Figur Seto yang sebelumnya menjadi bupati di daerah lain, kemudian ingin berkontestasi di pilwali Makassar, menurut Nurmal, tidak boleh dianggap sepele. Karena pemilih Makassar tidak terlalu kental pada asal daerahnya.
“Pemilih Makassar itu kan plural dan sangat menerima dan tidak terlalu terpaku pada pemilihan asal daerah. Karena daerah ini kan pemilihnya majemuk. Jadi menurut saya yang paling penting dilakukan Andi Seto adalah bagaimana dia menggaungkan terus program-program pro rakyat yang mungkin bisa diterima dengan baik oleh masyarakat,” terangnya.

Kendati begitu, ia mengingatkan bahwa Seto-Rezki masih perlu menunjukkan program barunya di hadapan masyarakat. Sehingga ada hal baru yang dipandang oleh pemilih.
“Dia harus menemukan program yang sangat dibutuhkan masyarakat, dan itu yang belum muncul sampai sekarang. Kemudian manfaatkan program di media sosial dan bagaimana finansialnya,” tandas Nurmal.
Sementara Indira-Ilham, menurutnya, mampu mengejar ketertinggalannya di urutan pertama dalam survei terakhir. Kedua pasangan ini memiliki pengaruh besar karena memiliki suara yang sudah lama dibangun oleh Danny Pomanto. “Indira-Ilham kan sangat dipengaruhi oleh kemampuan struktur yang dikendalikan Danny Pomanto,” imbuh Nurmal lagi.

Ia menerangkan, Indira-Ilham tidak perlu terlalu menonjolkan elektabilitasnya. Cukup menunjukan keberlanjutan yang sudah dibangun Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
“Yang paling penting adalah Indira tidak perlu terlalu menunjukkan elektabilitasnya, tapi dia memperkuat terus struktur yang mereka miliki. Struktur mereka yang paling lengkap di pilkada kali ini. Karena Pak Wali sudah hampir dua periode hingga sekarang dan itu harus diakui karena jauh tertinggal dengan Appi dan Seto,” tegasnya.
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar Ibnu Hadjar Yusuf, menambahkan bahwa dari empat pasangan itu memiliki ciri kepemimpinannya masing-masing. Namun yang paling berpeluang memahami skema pembangunan Makassar ialah Indira Jusuf Ismail.
“Tetap Ibu Indira nomor satu, karena 10 tahun mendampingi pak Danny Pomanto dan beliau sebagai ketua Tim Penggerak PKK. Ya, untuk hari ini yang lebih paham tentang skema dalam membangun Makassar ya ada di Ibu Indira,” kata Ibnu.

Adapun potensi yang tidak dimiliki kandidat lainnya, lanjut dia, Indira lebih cepat dan mampu beradaptasi dengan dengan masyarakat. Baik dari sisi gagasan hingga membangun pendekatan emosional.
“Ruang-ruang publik yang cepat diadaptasi ada di ide dan gagasan Ibu Indira. Saya rasa Ibu Indira tidak kaku ketika beliau yang memimpin Makassar. Adaptasinya cepat,” ucapnya.
Dengan kemampuan yang dimiliki, Indira memahami pemetaan pembangunan yang lebih diprioritaskan kepada masyakarat. “Ibu Indira sudah paham skala prioritas pada pemetaan wilayah dan pemetaan program strategis,” jelasnya.

Appi Temu JK

Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan berkas bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham dinyatakan lengkap, keduanya langsung menemui sejumlah tokoh. Salah satu yang dikunjungi mantan Wapres RI dua periode HM Jusuf Kalla (JK), di Jalan Haji Bau Makassar, Minggu petang (1/9).
“Kami butuh doa dan restu semua pihak untuk menjalani itikad baik bagi Makassar ini. Makanya, nasihat dan wejangan dari para sosok yang kami butuhkan nilai pengalamannya, sangat penting,” ujar Appi usai pertemuan di kediaman JK.

Pasangan dengan akronim Mulia ini hadir di kediaman JK dengan pasangan masing-masing. Appi didampingi Melinda Aksa Mahmud, sementara Aliyah yang juga Ketua BKMT Sulsel didampingi suaminya Ilham Arief Sirajuddin (IAS). JK menerima keduanya ditemani istri Mufidah Jusuf Kalla.

Appi menuturkan, JK menitip pesan agar dalam kontestasi ini, pasangan yang juga dikenal dengan taglina Si Ganteng dan Si Cantik memperlihatkan pola persaingan sehat. “Pak JK menekankan agar Mulia mengedepankan prinsip sipakatau dan sipakalebbi. Menjunjung nilai-nilai luhur Bugis Makassar. Tidak melakukan pembusukan pada lawan. Intinya bersaing sehat,” kata Appi.
Selain pesan dan wejangan dari JK, Aliyah juga mengungkap pesan penting dari Mufidah Jusuf Kalla. Pesan itu berlandaskan pandangan agama yang menyebut perempuan utamanya ibu-ibu, menjadi fondasi utama membangun generasi yang baik.

“Ibu Mufidah meminta Appi-Aliyah lebih luas memberdayakan perempuan, utamanya ibu-ibu jika mendapat kepercayaan memimpin Makassar. Jika pemerintah banyak memberdayakan emak-emak, memang membuka peluang lahirnya generasi bangsa yang lebih baik. Kami mencamkan baik-baik pesan ini,” tegas Aliyah yang dua periode mewakili Sulsel di DPR RI itu.
Mulia dipastikan maju di Pilwali Makassar dengan partai pengusung Golkar, Demokrat, Hanura, Perindo, PBB, PKN, dan Partai Ummat.

IAS Ketua Tim Mulia

Politisi Partai Golkar Dr H Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ditunjuk menjadi tim pemenangan untuk bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham di kontestasi pemilihan wali kota (Pilwali) Makassar 2024.
Hal itu disampaikan langsung Appi –panggilan akrab Munafri Arifuddin– ketika melakukan kunjungan di kecamatan Tamalanrea, Minggu (1/9). “Kami sepakat beliau (IAS) direct ini tim. Nantinya kami akan melakukan rapat perdana dari semua elemen yang dibentuk menjadi sebuah tim,” ujarnya.

Appi mengaku IAS dipilih karena merupakan politisi senior yang sudah mumpuni dalam hal pemetaan strategi pemenangan di pilkada. Apalagi, pernah menjabat sebagai wali kota Makassar dua periode. Sehingga modal pengalaman yang dimiliki IAS sudah tidak perlu diragukan lagi.

“Tentu paling pertama senioritas dan pengalaman politik Pak Ilham. Beliau orangnya sangat energik. Bisa setiap hari bertemu banyak orang. Beliau juga punya pengalaman dalam memimpin pemerintahan,” terangnya.
Didukung partai pengusung Appi-Aliyah dianggap unggul dibandingkan kandidat lain, sehingga, menurut Appi, kerja-kerja politik ke depan berpeluang bisa menggaet lebih banyak pemilih di Kota Makassar dalam memenangkan pasangan Mulia.

“Dengan banyaknya partai pengusung, suatu kesyukuran dan keunggulan buat kami. Ini nanti akan kumpul sama-sama untuk mendudukkan porsinya masing-masing,” ujarnya.
Yang terpenting, lanjut Appi, waktu untuk turun ke masyarakat harus lebih masif lagi agar setiap permasalahan di tengah warga bisa didengar secara langsung. “Kami akan terus bersosialisasi. Artinya, bertemu langsung dengan warga jauh lebih efektif dibandingkan mengumpulkan banyak massa,” pungkas mantan CEO PSM Makassar itu. (jun-rif)

source