PAN Perkuat Koalisi Nasdem Gerindra
axel wiryanto
Tuesday, 20 August 2024 22:20 pm
dibaca 70 kali

MAKASSAR, BKM–Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) sampai saat ini belum mengeluarkan rekomendasi form B1.KWK untuk pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Makassar.
Sebelumnya, PAN sudah menerbitkan rekomendasi yang sifatnya surat tugas kepada Dr Abd Rahman Bando (ARB).
Kini partai berlambang matahari terbit ini condong untuk bergabung dalam koalisi yang digagas Nasdem dan Gerindra.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Jamaluddin Jafar, mengatakan bahwa saat ini partainya belum mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar. Namun, kata dia, condongnya memang akan sama-sama dengan usungan Nasdem. “Kemarin kita memang condong ke Rusdin Abdullah, tapi dia mundur.

Jadi, kemungkinan kami tetap bersama Nasdem,”ujar Jamaluddin Jafar, Senin (19/8).
Dengan demikian, kata mantan anggota DPRD Sulsel ini, PAN akan condong ke pasangan Andi Seto Asapa dan Rezky Mulfiati Lutfi (Seto – Rezki). “Kalau kami di DPW kemungkinan kesana (Seto – Rezki), tapi ini kan belum ada putusan DPP,”ujarnya.

Adanya sinyal PAN ke Andi Seto – Rezki membuat Pilwali hampir dipastikan hanya akan memiliki tiga pasangan calon. PKS (6 kursi) dan Hanura (2 kursi) yang sampai saat ini belum mengeluarkan rekomendasi dalam bentuk B1.KWK kepada pasangan calon, tidak memenuhi syarat pendaftaran ke KPU minimal 10 kursi.
ARB yang juga mantan birokrat Pemkot Makassar mulai ragu untuk maju pada Pilwali, sebab belum mendapat dukungan tambahan dari partai politik lain.
Kendati begitu, masih ada partai politik yang belum menyatakan dukungan yakni PKS dan Partai Hanura.
ARB mengatakan sudah berkomunikasi dengan PAN, ada peluang partai yang didirikan Amien Rais tersebut untuk mengusungnya.
Hanya saja, kendalanya di partai koalisi.

Syarat untuk maju minimal 10 kursi, sementara dirinya dan Ketua DPW PKS Sulsel Amry Arsyid juga sedang melakukan penjajakan.
PAN hanya mengontrol 3 kursi di DPRD, sementara PKS 6 kursi, artinya kurang satu kursi.

Dirinya juga tidak bisa banyak berharap dengan Hanura, karena hingga saat ini Hanura belum menentukan keberpihakannya.
“Saya selalu komunikasi dengan beliau (Amri Arsyid) cuman kan sekarang kalau PAN-PKS cuma 9 kursi, masih kurang,” ucap ARB.
“Hanura, juga belum memposisikan diri saya lihat, masih fleksibel, mungkin dalam minggu ini semua partai sudah mengambil keputusan karena 27 Agustus awal pendaftaran dan pendaftaran cuma 3 hari,” sambungnya.
Di sisi lain, ia juga menyimpan kekhawatiran jika PAN ikut bergabung dengan paslon yang sudah ada.

“Kita khawatir saja, jangan sampai kita push lalu nanti ujungnya akan digabungkan, kan jadi repot,” tuturnya.
ARB menegaskan, tak ada lagi harapan dari partai lain karena semuanya sudah mengunci dukungan ke tiga poros yang telah terbentuk.
Irwan Adnan jadi salah satu Incarannya, hanya saja Irwan telah menarik kembali permohonan pensiun dininya sebagai ASN.

Artinya Irwan sudah mundur dari kontestasi ini. “Kita sudah lakukan kajian, Irwan yang saya tahu beliau urung niat untuk pensiun dini. Saya malah pernah ketemu dia bilang dia tarik usulan pensiun dininya,” ungkapnya.
Sosok Ahmad Susanto juga dinilai belum terlalu kuat untuk melawan kekuatan Appi, Indira, dan Seto.

Ia tak mau gegabah dalam menentukan pasangan sebab misinya untuk maju kontestasi ialah untuk menang.
“Kita juga jalan menggunakan kajian, misalnya menurut kita belum haqqul yakin bawah bisa melewati pasangan yang terbentuk makanya kita masih pertimbangkan,” katanya.
“Cuma persoalan sekarang pasangan kita yang belum ada klop, karena kita ini mau maju tapi maju yang memang , kalau hanya sekadar maju tinggal sembarangan aja ambil pasangan, bagi saya hitung-hitungannya harus matang,” tegasnya.

Kendati begitu, ia masih berharap ada kejutan injury time di detik-detik pendaftaran.
“Masih ada waktu satu minggu ini (pendaftaran), kadang-kadang di injury time ada kejutan, toh kalau misalnya kita tidak bisa masuk ke kontestasi, saya akan bicara dengan tim penjaringan, sikap kami apa, kemudian apakah kita harus ambil pilihan diantara yang ada atau kami memberikan salah satu dukungan nanti kita bicarakan,” tutupnya. (jun/rif)

source