Danny: Jangan Sampai Rakyat Pilih Kotak Kosong
axel wiryanto
Wednesday, 14 August 2024 10:34 am
dibaca 63 kali

MAKASSAR, BKM — Menjelang pendaftaran bakal calon gubernur/wakil gubernur, politik terus bergerak dinamis. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan apakah pilgub akan terselenggara dengan satu pasang kandidat melawan kotak kosong, atau dua pasang dan berhadapan secara head to head.
Potensi satu kandidat dalam hal ini pasangan bakal calon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi melawan kotak kosong masih terbuka lebar. Pasalnya, hingga saat ini, calon lawan pasangan dengan tagline Andalan Hati, yakni Danny Pomanto-Azhar Arsyad belum mengantongi B1.KWK dari partai yang menyatakan mengusung.

Sebelum mengantongi form B1.KWK, berbagai kemungkinan bisa terjadi. Gangguan dari luar bisa saja mengubah konstelasi dukungan ke Danny-Azhar sehingga batal untuk mendaftar ke KPU.
Namun, saat ditemui Senin (12/8), Danny secara legowo mengatakan pihaknya hanya bisa berusaha. Urusan hasil, serahkan pada Tuhan.
Dia menekankan, jika memang dirinya ditakdirkan berkontestasi di perhelatan pilgub, pasti selalu akan ada jalan.

“Saya itu maju dengan niat tulus. Semangat untuk memperbaiki Sulsel. Kalau memang diridhoi sama Allah, selalu ada jalan,” ungkap lelaki yang saat ini menjabat Wali Kota Makassar itu.

Sejauh ini, kata Danny, pihaknya pun masih percaya jika partai yang menyatakan mengusung dirinya tetap solid. Partai tersebut adalah PPP, PKB, dan PPP.
Salah satu partai pengusung yang disebut-sebut masih bisa berubah haluan adalah PPP. Namun Danny masih tetap optimistis jika PPP tidak ke lain hati.
“Itulah politik.

Tapi Alhamdulillah Pak Amir (Uskara) WA saya, tetap ke DP. Kita hargai karena sosok Amir Uskara adalah politikus yang sangat mapan. Bukan orang yang baru. Beliau sangat paham perpolitikan di Sulsel,” kata Danny.
Kendati demikian, walaupun PPP mendukung calon lain, kalau memang sudah takdir begitu, Danny tidak mempersoalkan. Kalau dirinya gagal ikut kontestasi pilgub, masih banyak ladang pengabdian yang lain.

“Seperti saya bilang, saya nothing to lose. Masih banyak lapangan pengabdian yang lain.

Kita berusaha karena kita punya semangat memperbaiki Sulsel,” tambahnya.
Namun, dia mengingatkan jika masyarakat sekarang sudah cerdas dalam menentukan sikap dan pilihan. Mereka yang ingin demokrasi ditegakkan, tidak akan menerima cara-cara pemaksaan kehendak. Karena dikhawatirkan jika skenario memainkan kotak kosong terjadi, maka mereka akan cenderung memilih kotak kosong.
“Saya kira orang semua tahu semangat hari ini yang tumbuh di masyarakat adalah demokrasi harus ditegakkan dengan cara jangan paksa masyarakat memilih hanya satu pilihan. Buat pilihan yang berbeda agar demokrasi. Ada kebebasan memilih. Jangan sampai kalau cuma satu, dia pilih kotak kosong,” tutur Danny.
Wali Kota Makassar dua periode itu mengatakan, karena politik ini bergerak dinamis, segala perubahan yang terjadi akan memberi efek terhadap pemilihan kepala daerah,
Termasuk dengan mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Itu akan memberi dampak yang cukup signifikasi terhadap pemilihan gubernur. Apalagi saat ini Golkar belum menentukan sikap siapa bakal calon yang akan diusung.

“Airlangga mundur pasti ada pengaruhnya. Karena yang setahu saya semua partai itu punya faksi-faksi, di mana pun.

Maka setiap faksi punya gaya masing-masing. Jadi saya kira ini pertarungan faksi-faksi. Tentu memberi dampak juga bagi perhelatan pilgub Sulsel,” tandasnya. (rhm)

source