Calon Kuat Penantang Petahana Bulukumba
axel wiryanto
Saturday, 03 August 2024 11:35 am
dibaca 118 kali

BULUKUMBA, BKM–Politisi Partai Golkar Jamaluddin M Syamsir (JMS) dan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tomy Satria Yulianto (TSY) menguat sebagai pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bulukumba pada pemilihan bupati (Pilbup) yang digelar 27 November mendatang.
Pasangan JMS – TSY ini dinilai akan menjadi penantang kuat petahana Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta).

Belakangan, loyalis JMS – TSY mempopulerkan slogan ‘Jadimi’. Slogan yang cukup massif mewarnai dinamika wacana Pilbup Bulukumba.
Terbaru, baliho kedua politisi ini mulai terpasang di beberapa wilayah di Bulukumba yang menjadi sinyal jika keduanya JMS dan TSY benar-benar akan berpaket melawan petahana nantinya.
Meski sudah memassifkan baliho, paket politisi berlatar santri degnan aktivis yang dikenal dengan milenial ini, belum bisa memastikan waktu deklarasi pasangan.
“Belum ada kepastian waktu kapan untuk deklarasi,” kata Liaison Officer (LO) JMS, Hardi, Rabu (31/7).

“Deklarasinya bisa sebelum pendaftran. Deklarasi bisa juga pas hari pendaftran. Itu semua masih menjadi opsi dalam pembicaraan internal tim,” sambungnya.
Hardi juga merinci jumlah baliho JMS-TSY untuk tahap pertama, pihaknya mencetak 1000 lembar baliho.
“Baliho tahap satu ini sementara berjalan pemasangannya. Mudah-mudahan di pekan pertama Agustus bisa rampung pemasangannya,” katanya.
Hanya saja sampai saat ini, JSM – TSY belum mendapatkan “tiket” pendaftaran atau rekomendasi pengusulan dari partai politik (Parpol).
Menurut Hardi, ada beberapa skema dalam menunggu rekomendasi pengusulan.

“Tetap pada semua Parpol yang kita telah ikuti tahapannya. Ada juga beberapa Parpol yang tidak buka perdaftaran kita kasih masuk skema. Intinya tunggu saja kejutannya,” jelasnya.
JMS yang pernah tercatat sebagai ketua DPD KNPI Sulsel ini, diisukan berpaket TSM yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Bulukumba Periode 2016-2021.
Pemerhati politik Bulukumba Dr Andi Muhammad Asbar berpendapat bahwasanya Pilbup Bulukumba kemungkinan besar akan diikuti dua pasangan calon saja. Ia menilai JMS-TSY sebagai bakal calon penantang yang kuat.

“Pasangan JMS-TSY memungkinkan akan memberi perlawanan sengit kepada Paslon petahana di Pilbup,” jelas Asbar.
Asbar menganalisis lebih tajam kontestasi Pilbup Bulukumba 2024 bakal terjadi head to head atau terdapat dua pasangan calon saja. Ia berpandangan Andi Utta-Edy Manaf bakal berpaket untuk kedua kalinya.
“Saya optimis paket ini akan tetap awet, sekalipun mungkin ada friksi di kalangan pendukung yang menginginkan wajah baru di posisi calon wakil bupati,” katanya.
Sebab katanya, juga harus dilihat rekam jejak Andi Edy Manaf punya dukungan elektoral yang cukup bagus sebagai politisi senior di Bulukumba.
“Jika terjadi head to head, memungkinkan terjadi gejolak politik yang potensial menciptakan gesekan atau konflik di ranah grass root. Kita tentu berharap Pilbup Bulukumba akan berjalan dengan jujur, adil dan damai,” jelasnya.

Di Pilbup 2020 lalu, Andi Utta – Edy Manaf diusulkan koalisi Partai Gerindra, PAN, PKS dan Berkarya. Namun hingga saat itu, Gerindra, PAN dan PKS belum menerbitkan rekomendasi.
Meski begitu, ketua DPC Partai Gerindra Bulukumba Syahruni Haris berpendapat bahwa kans petahana untuk kembali diusulkan Gerindra, masih terbuka lebar. Apalagi, Andi Utta-Edy Manaf dianggap pemimpin yang berhasil membangun Bulukumba.

“Masih berpeluang untuk kembali diusulkan oleh Gerindra,” ungkap Syahruni Haris beberapa waktu lalu.
Calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba ini, lebih dalam menyebutkan kemungkinan terbitnya rekomendasi usulan Gerindra di Pilbup pada Agustus ini.
“Kita diminta menunggu saja, kemungkinannya bersamaan dengan Kabupaten/Kota lainnya,” jelas Syahruni Haris.
Direktur Nurani Strategic Dr Nurmal Idrus menilai Andi Utta dan Edy Manaf, punya kans sangat besar untuk kembali berpasangan. Apalagi memang terlihat tak ada masalah dalam hubungan mereka selama ini.
“Cuma mungkin perlu ada komitmen lagi terkait dengan periodesasi terakhir ini,” ujar Nurmal Idrus.
“Kalaupun bukan dengan Andi Edy Manaf, maka banyak stok 02 yang tersedia dan layak terpilih. Seperti Isnayani di PKS dan lainnya,” jelas mantan Ketua KPU Makassar ini. (rif)

source