ASS-Fatma Vs Danny-Azhar di Pilgub
axel wiryanto
Friday, 02 August 2024 13:47 pm
dibaca 60 kali

MAKASSAR, BKM — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya menyusul langkah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu mengajukan Mohammad Ramdhan Pomanto untuk berhadapan dengan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (ASS-Fatma) pada kontestasi pemilihan gebernur (pilgub) Sulsel 27 November mendatang.
Hal ini dibuktikan ketika PKB menyerahkan rekomendasi kepada Danny Pomanto yang dilakukan oleh Ketua Desk Pilkada DPP PKB Abdul Halim Iskandar di Jakarta, Kamis (1/8). Danny Pomanto hadir mengenakan baju batik berwarna hijau, bersama Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Provinsi Sulsel Azhar Arsyad yang mengenakan kemeja putih. Hadir juga Sekretaris DPW PKB Sulsel Muhammad Haekal dan Ketua DPC PKB Makassar Fauzi Andi Wawo.

“Alhamdulillah, hari ini (kemarin) DPP PKB telah mengeluarkan rekomendasi untuk pilgub Sulsel,” ujar Muhammad Haekal.
Hasil pileg 14 Februari lalu, PKB meloloskan delapan kadernya ke parlemen Sulsel. Begitu pula dengan PPP yang juga meloloskan delapan kadernya. Adapun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengontrol enam kursi, serta yang berpeluang juga Partai Hanura dengan modal satu kursi.
Jika Ketua DPP Hanura Oesman Sapta Odang juga mengeluarkan rekomendasi B1.KWK untuk Danny Pomanto yang juga Wali Kota Makassar dua periode ini, maka total 23 kursi yang sudah diamankan Danny. Itu sudah memenuhi syarat pencalonan pasangan cagub dan cawagub sebesar 20 persen atau minimal 17 dari 85 kursi di DPRD Sulsel.Dengan rekomendasi ini, hampir dipastikan pilgub Sulsel 2024 tidak akan terjadi kotak kosong atau calon tunggal, seperti wacana yang berkembang belakangan ini.

Sebelumnya, Danny mengklaim telah mendapat restu dari PDIP. Demikian pula PPP yang sudah memberikan rekomendasi dukungan kepada Danny Pomanto.
Danny menyampaikan rasa terima kasihnya telah dipercayakan maju di pilgub Sulsel. Dalam waktu dekat pihaknya juga bakal menggelar deklarasi. “Saya yakin masih banyak partai yang menjaga demokrasi. Terbukti tiga partai ini luar biasa. Insyaallah Deklarasi sebelum pendaftaran. Tapi kita konsolidasi dulu semua kader partai koalisi,” ujar Danny usai menerima rekomendasi.
“Demokrasi itu penting sekali agar masyarakat menentukan pilihan. Tentang menang itu soal kedua,” jelas Ketua IKA Unhas Sulsel itu.
Sejak awal Danny memiliki keyakinan terhadap partai yang akan menjaga demokrasi. “Teman-teman kan lihat video saya pada minggu lalu. Bahwa saya masih memiliki keyakinan tentang partai-partai yang selalu menjaga demokrasi dan yang selalu bersama aspirasi masyarakat,” kata Danny.
“Sebelumnya kan ada PDIP, PPP, menyusul adalah PKB, agar demokrasi di Sulsel berlangsung secara normal. Supaya masyarakat ada pilihan,” ucapnya.
Menurutnya, ketiga partai politik tersebut sudah deal. “Semua partai sudah deal. Sebelum ini sudah deal semua sama Pak Azhar. PPP sudah deal. Termasuk juga sudah deal soal Makassar. Tiga koalisi sudah deal,” tandasnya.

Mantan dosen arsitek Unhas ini menyebut dalam waktu dekat ketiga parpol itu akan mengeluarkan B1.KWK. “Kita berharap (semua komitmen dijaga). Makanya menunggu B1.KWK. Ini dalam waktu dekat keluar B1.KWK. Karena prosedurnya harus begitu. Kita berharap minggu ini PKB. PDIP sudah proses semua. PPP juga sudah proses. Sudah bicara sama Pak Amir Uskara,” tandasnya.
Danny pun berpesan kepada seluruh masyarakat, bahwa pemilu bukan hanya persoalan blusukan ke TPS. Namun persoalan memperjuangkan nasib kita.
“Erdogan pernah mengatakan bahwa kalau orang baik diam tidak peduli dengan politik, maka orang jahat akan mengisinya. Mari orang-orang baik berkumpul bersama dan bersatu semua, untuk menjaga kebaikan Sulawesi Selatan,” tandasnya.
Sekretaris DPW PKB Sulsel Muh Haekal, menegaskan bahwa rekomendasi dukungan yang diserahkan ke Danny-Azhar setara dengan B1-KWK yang ditandatangani oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen PKB.
“Setara B1-KWK, rekomendasi final. Ketua umum dan sekjen yang tanda tangan. Silakan manfaatkan rekomendasi ini untuk menjaga amanah rakyat,” tandas Haekal.

Temui AU dan ARW

Usai menerima rekomendasi dari DPP PKB, Danny Pomanto lalu menemui Wakil Ketua Umum DPP PPP Dr HM Amir Uskara di Jakarta. Keduanya bertemu di salah satu warkop yang berlokasi di Jalan Sudirman selama satu jam lebih. “Langsung ketemu Pak AU. Kita ngopi sejam lebih,” kata Danny di Jakarta via telepon.
Rencananya, Danny juga akan menemui Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri (ARW), Jumat (2/8) hari ini. “Kalau Andi Iwan Wittiri langsung saya lapor. Tapi kan dia menuju ke Makassar. Dan sudah ketemu Ibu (Indira) di bandara tadi. Besok (hari ini) saya ketemu di Makassar lagi. Namanya koalisi, harus saling komunikasi. Saya melaporkan update di PKB. Termasuk saya laporkan juga ke Pak Andi Ridwan Wittiri,” kata Danny.

Diapun berharap koalisi yang terbentuk saat ini tetap solid hingga tahap pendaftaran. “Tinggal bagaimana B1-KWK. Mudah-mudahan kita berharap semua baik saja. Biarkan demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Secepatnya, akan bertemu dengan semua partai koalisi,”ungkapnya.
Sebelumnya, ada lima poin dalam rekomendasi PKB yang ditandatangani Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid. Pertama, mengesahkan Mohammad Ramdhan Pomanto dan H Azhar Arsyad sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Selatan periode 2024-2029 dari Partai Kebangkitan Bangsa.

Kedua, memberikan tugas dan tanggung jawab kepada Mohammad Ramdhan Pomanto dan H Azhar Arsyad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memenangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel 2024 dengan berkoordinasi, serta melibatkan struktur PKB di Provinsi Sulsel dalam penyusunan program kerja, pembentukan tim pemenangan dan rekruitmen saksi.
Ketiga, mewajibkan struktur PKB, anggota legislatif dari PKB serta anggota PKB se-Sulawesi Selatan untuk bekerja keras dalam rangka memenangkan pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto dan H Azhar Arsyad, sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulsel periode 2024-2029.

Keempat, dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Surat Keputusan DPP PKB Nomor : 33583/DPP/01/VII/2024 tentang Penetapan Tahap I pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto dan H Azhar Arsyad, sebagai bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2024-2029 dari PKB dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Kelima, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan pada surat keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Poros Baru

Pengamat politik dari Unhas Dr Andi haris, mengemukakan bahwa peluang muncul tidaknya poros baru di pilgub nanti bergantung dari dukungan parpol terhadap calon yang bakal maju. “Jadi kita akan melihat perkembangan lagi ke depan. Kalau jumlah parpol yang memenuhi syarat sudah habis terbagi untuk memberi dukungan, maka cuma dua kubu yang akan bertarung di arena politik lokal tersebut. Namun jika ternyata ada perubahan dukungan parpol terhadap sang calon, maka konstelasi politik lkut juga berubah,” ujar Andi Haris.
Hal senada disampaikan akademisi Unibos Dr Arief Wicaksono. Ia menilai bahwa poros PKB, PPP dan PDIP serta Hanura bisa menjadi tolok ukur, bahwa masyarakat membutuhkan alternatif pilihan yang lebih bervariasi. “Artinya, masyarakat dari awal tidak menghendaki jalan buntu dalam hidup berdemokrasi. Dari realitas itu, kita juga bisa mencerna kehendak masyarakat, bahwa semakin banyak calon pemimpin mereka akan membuat rakyat lebih senang dan bergembira. Peluang poros baru akan semakin terbuka, dan potensi negatif head to head akan dapat diminimalisasi,” jelas Arief.
(rhm-rif)

source