MAKASSAR, BKM– Dalam mendukung pemberitaan terkait pengawasan pemilihan wali kota (Pilwali), pemilihan bupati (Pilhup) maupun pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel, para jurnalis perlu menggunakan 5W,2H dengan menambah angka, sebab semua angka itu adalah fakta. Hal itu disampaikan watawan senior yang juga pemimpin redaksi harian Tribun Timur Tamsil Tahir ketika menjadi nara sumber pada rapat koordinasi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulsel bersama awak media dan Humas Bawaslu 24 Kabupaten/kota di Sulsel di Novotel Makassar Grand Shayla, Jl. Chairil Anwar, Makassar, Jumat (26/7).
Selain Tamsil Tahir, kegiatan juga menghadirkan narasumber Koordinator Wilayah Mafindo Makassar Andi Fauziah Astrid.
Kepala Divisi Data dan Informasi Bawaslu Sulsel, Alamsyah mengungkapkan kegiatan rapat koordinasi yang melibatkan awak media maupun Humas Bawaslu guna memberikan penjelasan maupun pemahaman dalam melakukan politik Pilkada nantinya.
Alamsyah menjelaskan kegiatan tersebut penting dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerawanan pilkada, terutama dalam hal melakukan penyebaran informasi hoax, juga menyebarkan ujaran kebencian.
“Baik itu awak media maupun staf kehumasan merupakan garda terdepan untuk mempublikasi data atau hasil pengawasan di tahapan pemilihan nantinya,” ucapnya, Jumat kemarin.
Apalagi kata dia sejauh ini Bawaslu Sulsel dalam melakukan pemberitaan sejauh ini terbilang kondusif namun dengan adanya pembekalan peliputan para staf humas dapat lebih meningkatkan kapasitas pemberitaan kehumasan.
“Perlu dibekali peningkatan pemahaman peliputan terutama staf kehumasan guna menambah ilmu didunia jurnalistik,”ujarnya. (rif)
