MAKASSAR, BKM — Universitas Almarisah Madani (Univeral) segera melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Angkatan I. Kegiatan tersebut diawali dengan pembekalan yang dilaksanakan, Kamis, 11 Juli 2024 di Lantai 4 Aula Kampus Univeral. Hadir Wakil Rektor I Dr. apt. Zulham.,M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr. apt. Fajriansyah.,M.Si, para Dosen Pembimbing Wilayah (DPW), Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan panitia KKN.
Rektor Univeral Dr. Nursamsiar yang diwakili WR I Bidang Akademik Dr. apt. Zulham., S.Farm.,M.Si, dalam sambutannya, mengatakan KKN ini merupakan angkatan pertama untuk Univeral yang sebelumnya dikenal sebagai STIFA Makassar.
”KKN merupakan bagian penting dari kurikulum Univeral, yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah, mengembangkan kemampuan sosial dan kepekaan terhadap masalah dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Melalui KKN juga dapat menjembatani dunia akademik dengan realitas lapangan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa peserta KKN untuk tetap menjaga nama baik almamater. Tak lupa menyampaikan salam hormat Drs. apt. H. Sahibuddin A.Gani selaku ketua yayasan dan Dra. apt. Hj. Aisyah Fatmawati selaku Dewan Pengawas Yayasan yang tidak sempat hadir pada acara pembukaan, kepada ketua UPT KKN Kebangsaan.
Materi pembekalan berjudul Falsafah KKN disampaikan Dr. H. Hasrullah.,M.A., akademisi Ilmu Komunikasi Fisip Unhas Makassar yang saat ini merupakan ketua UPT KKN Unhas dan ketua UPT KKN Kebangsaan. Ia mengawalinya dengan pengenalan KKN bertema Mengabdi Tanpa Batas.
”KKN merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. Kegiatan ini merupakan implementasi dan perpaduan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat),” ujar Dr. Hasrullah.
Dikatakan, tujuan pelaksanaan KKN ini yakni penerapan ilmu pengetahuan, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan kemampuan mahasiswa, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Termasuk pembentukan karakter dan moral mahasiswa, interaksi dan sinergi dengan masyarakat, sampai dengan peningkatan kompetensi sosial.
”Harapannya, KKN ini bermanfaat bukan hanya bagi mahasiswa, tapi juga untuk peguruan tinggi dan terlebih lagi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Di sela menyampaikan materi, Dr. Hasrullah melakukan diskusi interaktif dengan mahasiswa. Dengan cara ini dapat membuka pemikiran mereka tentang apa saja yang akan dilaksanakan di KKN nantinya.
Apalagi melihat besarnya peran dan peluang seorang farmasis di masyarakat, misalnya melaksanakan penyuluhan tentang obat tradisional, tanaman obat keluarga (Toga), edukasi Napza, sampai dengan program nasional seperti Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat yang benar (Dagasibu) yang tentunya dengan pendampingan langsung oleh DPL dan DPW.
Selain itu, metodologi pelaksanaan dalam KKN pun diterangkan mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan, sampai tahap pasca KKN. Kemudian apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, hingga kemampuan akhir mahasiswa yang akan diperoleh setelah melakukan KKN yakni wawasan, berkepribadian unggul, kerja sama, adaptif, terampil dan bertanggung jawab.
Setelah materi dilanjutkan dengan sesi diskusi. Seorang mahasiswi bertanya tentang bagaimana trik agar mudah diterima oleh masyarakat pada saat KKN. Ditawarkan ke mahaiswa lain untuk menjawab sebagai bentuk tercapainya pemahaman materi.
Mahasiswa lain yang mengacungkan tangan menjawab perlunya menjalin komunikasi, kerja sama dengan stakeholder (pemerintah setempat) dan kolaborasi bersama masyarakat. Dari jawaban tersebut Dr. Hasrullah menyatakan sepakat dan berhasil dalam membawakan materi. Ia pun memberikan hadiah berupa bukunya berjudul Mozaik KKN Kebangsaan kepada para mahasiswa yang aktif.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi pembekalan lainnya, yakni pembuatan laporan oleh ketua panitia, profil wilayah oleh Dra. Hj. Aisyah Fatmawati. Materi pelaksaan observasi, buku dan paten oleh Dr. apt. Nur Khairi., S.Si.,M.Si., serta jaminan kesehatan selama melaksanakan KKN oleh tim BPJS.
Ketua Panitia Megawati menyebut, pelaksanaan KKN ini diikuti 210 orang Program Studi S1 Farmasi FIK Univeral. KKN angkatan pertama Univeral dilaksanakan di Kabupaten Bone dengan 21 posko yang disebar pada lima kecamatan. Masing-masing Kecamatan Awangpone, Palakka, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang, dan Tanete Riattang Timur. Setiap kecamatan terdiri atas empat sampai lima desa.
”Besar harapan kami panitia mewakili institusi, KKN akan terlaksana dengan baik dan berhasil dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, perguruan tinggi dan Pemerintah Kabupaten Bone,” ujar Megawati yang merupakan dosen bagian Analisis Farmasi Kimia Medisinal FIK Univeral. (rls)