Raih Peringkat Dua Pinoti 2024, Lontara Gowa Bidik Jadi Eksportir Madu Terbesar di Sulsel
axel wiryanto
Wednesday, 05 June 2024 04:36 am
dibaca 96 kali

GOWA, BKM — Go international atau mendunia adalah target Industri Kecil Menengah (IKM) Lontara Raja Madu Kabupaten Gowa, Sulsel.
Targetnya menjadi eksportir besar untuk produksi madu ini makin mendorongnya ketika IKM yang mengolah madu ini meraih peringkat 2 pada program Penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi (Pinoti) tahun 2024 yang digelar Kementrian Perindustrian RI di Bali awal pertengahan Mei 2024.

Dari 211 IKM Se-Indonesia yang ikut dalam program tersebut, IKM Lontara Jaya Nusantara yang memproduksi madu asli, berhasil meraih predikat 2 terbaik di posisi kedua setelah IKM asal Makassar.
Praktis IKM Lontara Jaya Nusantara yang membuat brand produksinya Raja Madu Sulawesi Kabupaten Gowa ini unggul mengalahkan 209 IKM Se-Indonesia lainnya. 
Pinoti adalah program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi yang telah dibuka Kementrian Perindustrian RI sejak tahun 2023. Pinoti ini dibuka untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui optimalisasi teknologi.
Dalam ajang tersebut, IKM asal Gowa ini mampu menunjukkan keunggulan produknya pada hasil akhir tahap boot camp Pinoti yang digelar di Bali tersebut.

Dari predikat ini, Madu olahan Lontara Jaya Nusantara iniberhak mendapatkan pendampingan produksi selama kurang lebih enam bulan dari Kementerian Perindustrian RI. 
Pemilik brand Raja Madu Gowa Ariani saat ditemui di rumah produksinya di Kampung Jangka, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Jumat siang (31/5), mengatakan, dalam kompetisi Pinoti yang diikutinya itu  menempatkan IKMnya itu berhasil mendapatkan pengakuan terbaik dari Kementerian Perindustrian untuk kategori rumah industri yang menggunakan teknologi tepat guna. 
”Alhamdulillah, IKM kami ini lolos sebagai peserta Pinoti Kementerian Perindustrian tahun 2024. Predikat terbaik kedua ini kami raih setelah melalui beberapa tahap seleksi yang diikuti oleh 211 IKM dari seluruh Indonesia. Seleksi ini melalui lima kurasi atau tahapan. Dan Alhamdulillah IKM kami sebagai perwakilan Kabupaten Gowa berada di peringkat kedua setelah hasil akhir atau kurasi akhir  tahap boot camp Pinoti di Bali pada Mei lalu. Atas predikat itu, IKM kami berhak untuk mendapatkan pendampingan selama kurang lebih enam bulan dari Kementerian Perindustrian,” kata Ariani. 

Dikatakan Ariani, untuk 20 IKM yang dinyatakan lolos pada kurasi akhir tersebut nantinya akan mendapatkan bimtek lanjutan. 
”Iya, jadi pasca kegiatan boot camp sebelumnya itu, kami juga akan mengikuti bimtek terkait manajemen produktivitas industri yang dilaksanakan pada 11-14 Juni mendatang di Surabaya. Alhamdulillah banyak ilmu yang kami dapat selama mengikuti tahapan kurasi boot camp kemarin, antara lain bagaimana optimalisasi katalog digital, media sosial dan digital marketing dengan bantuan ‘Robot’ yang difasilitasi Kementerian Perindustrian. Bagaimana mencari solusi dan inovasi dari setiap masalah. Bagaimana memanfaatkan TRIZ 4.0 dan rekayasa teknologi untuk meningkatkan produktivitas, ” kata Ariani mengisahkan kegiatannya yang diperolehnya selama ikut kompetisi Pinoti tersebut. 

Ariani menjelaskan, Raja Madu hasil olahannya lolos dan meraih juara karena dinilai telah berhasil menggunakan teknologi tepat guna dan sebagian besar teknologi yang dipunyainya (peralatan) merupakan bantuan dari Dinas Koperasi dan UKM Gowa sebagai pembina. 
”Jadi penilaian utama di kompetisi ini adalah produk. Dimana sasaran penilaian adalah bahwa apa sih bedanya madu kami dengan produksi madu-madu yang ada di luaran. Dan produk madu kami ini memang standar bagus karena telah diproduksi dengan melalui proses teknologi tepat guna itu. Dan menurut pihak Kementrian Perindustrian menyebutkan bahwa tidak semua madu yang dipasarkan di luar sana adalah hasil produksi teknologi. Dan kalau produksi madu kami jelas hasil teknologi tepat guna sebab madu kami diproduksi dengan menggunakan alat pengurang kadar air madu yakni Dehumidifier Reduction in Water Content yang merupakan bantuan Dinas Koperasi UKM Gowa. Alat ini bisa menurunkan kadar air madu yang 24 persen menjadi 15 persen dengan membutuhkan waktu 3×24 jam nonstop. Kenapa kadar air madu harus dikurangi karena bisa ada risiko ledakan jika madu memiliki kadar air tinggi,” jelas Ariani. 
Ariani pun memasang target menjadi eksportir madu terbesar di Sulawesi Selatan dengan mengedepankan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang didukung oleh ilmu dan teknologi.

“Insya Allah setelah dari Pinoti ini, saya akan berusaha mencapai target omzet tiga tahun ke depan dengan menerapkan ilmu dan fasilitas dari program Pinoti Kementerian Perindustrian ini,” tambah Ariani.
Sejak mulai memproduksi madu pada 2019 silam dan produksinya sesuai standar ekspor, kini dia telah melakukan ekspor ke Saudi Arabia, Brunei, Jepang, dan Kuala Lumpur.
Karena telah mampu ekspor madu berkualitas ini, Presiden Joko Widodo pun pada kegiatan Pinoti di Bali kemarin telah memberikan pengakuan kualitas madu produksi Lontara Raja Madu Gowa ini. 
Untuk bahan baku madu, dirinya mendapatkan dari kelompok budidaya di Kecamatan Pattallassang di Kabupaten Gowa. Jika kekurangan, maka mengambil stok madu dari Kabupaten Bone. Untuk madu olahannya terdiri dari tiga varian, yakni madu hitam, madu trigona, dan madu apis dorsata. 

Keberhasilan IKM Lontara Jaya Nusantara di Pinoti 2024 diapresiasi Kadis Koperasi dan UKM Gowa, Mahmuddin. Saat dihubungi BKM, Sabtu (1/6), Mahmuddin mengaku salut atas upaya Ariani yang telah mengangkat usahanya menjadi go nasional bahkan sudah go international. 
”Semoga ke depan bertambah lagi IKM dan UMKM binaan kita di Gowa yang potensial, khususnya sudah mampu melakukan ekspor ke beberapa negara luar. Selain prestasi tentunya ini menjadi prestise bagi daerah kita Kabupaten Gowa. Ada nilai tambah atau kehormatan bagi daerah kita,” kata Kadis Koperasi dan UKM Gowa. (sar)

source