MAKASSAR, BKM — Kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan wali kota (pilwali) Makassar terus mencuat. Politisi Partai Golkar Rahman Pina yang memiliki tagline; ‘Ini Nyata, Bukan Coba-coba, menambah panjang deretan nama-nama bakal calon.
RP, singkatan nama Rahman Pina yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulsel, makin serius menatap pilwali. Selain semakin massif menyebar alat peraga, relawan caleg terpilih empat periode ini juga resmi mengambil formulir di dua partai berbeda, Senin (20/5).
Diwakili belasan timnya, RP mengambil formulir di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Pengambilan formulir untuk RP dilakukan putranya Muh Rafly bersama belasan milenial di kantor DPD PDIP Sulsel. Berbeda dengan bakal calon wali kota lainnya, pengambilan formulir RP langsung ke DPD PDIP Sulsel.
Selain PDIP, Tim Pemenangan RP juga mengambil formulir di kantor Hanura Makassar. Diketahui, PDIP mengontrol 5 kursi di DPRD Makassar periode 2024- 2029. Sedangkan Partai Hanura mengantongi dua kursi.
“Kami datang untuk mengambil formulir di PDIP dan Hanura untuk pencalonan Pak Rahman Pina bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional,“ kata Appi, sapaan akrab Muh Rafli kepada wartawan usai mengambil formulir di PDIP dan Hanura.
Appi mengatakan, pengambilan formulir di kedua parpol itu sebagai upaya membuka jalan bagi RP bertarung di pilwali Makassar.
“Ini langkah awal sebagai upaya membuka peluang maju di pilwali. Apalagi PDIP dan Hanura sangat wellcome kepada kami,” sambung Rafly.
Rafly berharap PDIP dan Hanura bisa bersama-sama RP di pilwali Makassar. Dengan dukungan kedua parpol itu, kata dia, tentu jalan untuk maju di pilwali akan lebih mulus. “Harapannya kita bersama-sama PDIP dan Hanura di Pilwali Makassar,” ungkap mahasiswa Fakultas Hukum Unhas itu.
Usai mendaftar di PDIP dan Hanura, RP juga masih akan mendaftar di partai lain untuk mencukupkan dukungan kursi. Menurutnya, dengan ia mendaftar di partai, itu sebagai bukti jika ia bukan coba-coba untuk maju di pilwali Makassar.
Ketika ditanya akan bersaing dengan Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin untuk mendapatkan dukungan Golkar, RP menyerahkan sepenuhnya kepada partai. “Nanti partai yang memutuskan siapa yang mendapat rekomendasi. Kalau Pak Appi (Munafri Arifuddin) yang dipilih oleh Golkar, maka saya akan mundur,” tegas mantan jurnalis ini.
Jika ia menjadi calon wali kota, maka untuk calon wakil wali kota (cawali) menyerahkan ke partai pengusung. Tetapi, RP mengaku lebih cocok dengan cawali dari kalangan perempuan. “Saya mungkin lebih cocok dengan cawali perempuan,” imbuhnya.
Selain RP, kandidat lain yang kini muncul adalah Rusdin Abdullah. Rudal –akronim nama Rusdin Abdullah– kembali mengemuka menjelang pelaksanaan pilwali Makassar yang akan dihelat 27 November mendatang.Bahkan beberapa kalangan menyebut Rudal layak sebagai pengganti Moh Ramdhan Pomanto untuk menakhodai Makassar periode 2024-2029.
Pengamat yang juga aktifis lingkungan Anwar Lasapa salah satu yang menyebut Rudal sebagai figur yang layak diperhitungkan di pilwali. “Beliau (Rudal) figur yang mengakar dan merakyat di kalangan masyarakat Kota Makassar. Sebagai tokoh masyarakat, Rudal tentu sangat paham apa yang terjadi di Makassar dan apa kebutuhan warganya,” ujar Anwar Lasapa, Sabtu (18/5).
Menurut alumni Fakultas MIPA Unhas ini, Rudal juga paham bagaimana mengatasi persoalan lingkungan di Makassar. Hal ini bisa dilihat ketika Rudal beraktivitas. Rudal juga, kata Anwar, memiliki gagasan yang bagus untuk pembangunan Makassar dari segala aspek. “Saya sangat mendukung dan mengapresiasi sekiranya Rudal maju sebagai calon wali kota Makassar,” jelas Anwar.
Amri Arsyid Daftar di Perindo
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel Amri Arsyid kembali melanjutkan pedaftaran sebagai bakal calon wali kota Makassar ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Makassar, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (20/5). Kedatangannya didampingi istri tercinta Ruchwana Tenrisima, Dewan Pakar DPW PKS Sulsel, Ustaz Abubakar Wasahuwa, Ustaz Abdul Wahid Ismail dan Ustaz Haris Abdurrahman serta sejumlah pengurus dan kader.
Amri mengungkapkan, kedatangannya ini semata-mata untuk langsung bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Partai Perindo sekaligus melanjutkan safari politiknya sebagai persiapan pencalonan di pilwali Makassar.
“Perindo membuka pendaftaranm makanya saya datang langsung tanpa diwakili. Kita menunjukkan keseriusan kepada parpol sebagai penyangga demokrasi. Kita tidak melihat jumlah kursi tapi bagaimana peran Partai Perindo dalam sistem perpolitikan saat ini,” katanya.
Tak hanya itu, Amri juga sempat memperkenalkan taglinenya; ‘Makassar, apa kabar?’ Menurutnya, slogan itu menjadi landasan utama dalam menyusun visi misi ke depan karena akan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Orang yang melihat pertanyaan itu, katanya tentu akan menjawab dan punya pendapat beragam.
“Visi misi kita sederhana, telihat dari berbagai baliho saya yang tersebar. Kenapa saya gunakan itu? Karena setiap warga tentu akan punya jawabannya sendiri. Nah, inilah nanti yang akan kami masukkan semua, rangkum sebagai kebutuhan masyarkat,”terang Ketua DPW PKS Sulsel ini.
Dalam momentum yang sama, Ketua DPD Perindo Makassar Afdalyana Rachman mengapresiasi sikap Amri yang datang mendaftar langsung. “Karena biasanya yang terjadi untuk pendaftaran itu diwakili. Ini kami didatangi langsung, apalagi ketua wilayahnya (Amri Arsyid). Makanya kami sangat respek,” ucapnya.
Di sisi lain, Afdalyana mengaku cukup terkesan dengan tagline Amri Arsyid; ‘Makassar, Apa Kabar?’ Ia menyebutnya sarat makna. Menurutnya, slogan dengan pertanyaan sederhana seperti itu tentu dapat memicu rasa penasaran masyarakat untuk menjawab kondisi sesungguhnya yang terjadi di kota ini.
Artinya, kata dia, masyarakat tentu akan merasa terwakili untuk menjawab kebutuhan soal pertanyaan itu. “Apalagi umumnya slogan itu kan yang seragam. Tapi ini slogan yang sangat luar biasa. Mempertanyakan apa yang masyarakat Makassar butuhkan begitu. Itu menyentuh sekali,” ujar Afdalyana.
Afdalyana menegaskan bahwa partainya secara umum siap digandeng untuk berkolaborasi dan bekerja sama. Kendati begitu, proses pendaftaran ini tentu akan melalui prosedur internal yang ditetapkan partai. Khususnya tahapan penjaringan.
“Kami tentu siap bila diajak bekerja sama apalagi untuk membangun Makassar ke depan. Tentunya prosesnya juga akan kami teruskan dulu, setelah itu barulah nanti ditentukan. Intinya kami siap berkolaborasi untuk sistem demokrasi Makassar ke depan,” pungkasnya. (rif)