KONTESTASI pilkada menjadi harapan masyarakat agar pemimpin yang terpilih nantinya merupakan figur yang merakyat. Figur tersebut dapat diartikan sebagai seorang yang senantiasa membuka ruang-ruang diskusi kepada masyarakat.
Pemimpin yang merakyat tentu menjadi dambaan seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan anak muda. Karena anak muda memiliki banyak gagasan serta terobosan yang bisa berdampak baik pada proses pembangunan suatu daerah.
Kita dapat mengartikan bahwa sifat merakyat dalam pemerintahan adalah kesediaan dan kemampuan pemimpin untuk mendekati, mendengar, dan merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Bukan hanya tentang mendengarkan keluhan atau masukan, tetapi juga tentang empati yang mendalam terhadap kehidupan sehari-hari rakyat.
Masyarakat membutuhkan pemimpin yang senantiasa hadir di tengah masyarakat guna menampung aspirasi sebagai landasan dalam membuat kebijakan. Kita tentunya berharap agar pemimpin yang terpilih memiliki sifat yang dapat berbaur dan berbagi terhadap semua kalangan masyarakat. Sifat merakyat juga dapat diartikan tentang seseorang yang mampu melihat dunia melalui mata rakyatnya.
Mereka mampu merasakan sukacita dan penderitaan rakyat, serta memahami tantangan dan ketidakpastian yang dihadapi oleh masyarakatnya. Tidak hanya berbicara kepada rakyat, tetapi juga mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang rakyat katakan. Termasuk bertindak untuk memastikan bahwa kebijakan maupun UU yang dibuatnya akan memberikan manfaat nyata bagi rakyatnya.
Kebijakan ini haruslah mampu meningkatkan kualitas hidup rakyat secara keseluruhan serta memberi rasa aman. Ini bisa mencakup pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan yang terjangkau, pendidikan berkualitas, pekerjaan yang layak, dan perlindungan terhadap hak-hak dasar rakyat.
Pemimpin yang merakyat juga harus bersedia untuk turun tangan dan terlibat secara aktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh rakyatnya. Mereka harus siap bekerja keras untuk mencari solusi atas berbagai masalah, baik yang bersifat sosial, ekonomi, atau politik.Selain itu, pemimpin merakyat juga memiliki sifat kepemimpinan yang inklusif.
Memahami pentingnya menghormati keragaman dan pendapat yang berbeda dalam masyarakat. Mempromosikan dialog yang sehat dan terbuka, menciptakan ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan memastikan bahwa setiap suara didengar.
Pemimpin yang merakyat juga harus transparan dalam tindakan dan keputusan mereka. Harus memberikan penjelasan yang jelas kepada rakyat tentang alasan di balik kebijakan yang diambil. Transparansi ini membangun kepercayaan antara pemimpin dan rakyatnya.
Kita dapat berkesimpulan bahwa, menjadi seorang pemimpin yang merakyat adalah tanggung jawab besar yang memerlukan kebijaksanaan, empati, dan dedikasi yang tinggi. Ini bukan hanya tentang penampilan atau kata-kata, tetapi tentang tindakan nyata yang mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Pemimpin yang sejati selalu berusaha untuk menjadi pemimpin yang merakyat, karena itulah esensi dari kepemimpinan yang bertanggung jawab dan peduli terhadap rakyatnya. (yus)