Danny Ingatkan 18 Revolusi Pendidikan, Pj Gubernur Jelaskan Tiga Unsur
axel wiryanto
Saturday, 04 May 2024 00:42 am
dibaca 64 kali

MAKASSAR, BKM–Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilaksanakan Pemerintah Provinsi dan lingkup Pemerintah Kota Makassar.Di pemprov dilaksanakan di rujab Gubernur Sulsel sementara Pemkot Makassar dilaksanakan dalam sebuah upacara bendera di Pelataran City of Makassar Pantai Losari, Kamis (2/5).
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjadi inspektur upacara dalam kegiatan yang diikuti forkopimda Kota Makassar, Ketua Tim Penggerak PKK Indira Yusuf Ismail, seluruh OPD, direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMD), camat, kepala sekolah, pegawai lingkup Disdik Makassar, hingga perwakilan guru dari berbagai SD maupun SMP.

Pada kesempatan itu, Danny mengatakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemkot Makassar selama ini mengacu pada 18 revolusi pendidikan yang menjadi bagian dari visi dan misinya sebagai Wali Kota Makassar.
Konten 18 Revolusi Pendidikan di Makassar yang merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim.

“Di Makassar, yang menarik ialah konten lokal dimasukkan menjadi bagian penting dari Merdeka Belajar,” kata Danny Pomanto seusai menggelar upacara peringatan Hardiknas di Anjungan Pantai Losari, Kamis, (2/5).
Konten Merdeka Belajar di Makassar, lanjut Danny, salah satunya ialah 18 Revolusi Pendidikan, Semua Harus Sekolah, Outing Class dan Hibridasi Pendidikan.”Itu adalah bagian masukan dari Kota Makassar,” ujar Danny.
Pun tentang 18 Revolusi Pendidikan itu seperti, Satu Anak, Satu Bakat yang mana implementasinya dapat dilihat saat ini.Danny juga mengapresiasi penampilan para siswa-siswi di sela-sela acara.
Sementara itu, dalam peringatan Hardiknas 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin berpesan tiga hal penting, pertama alam, manusia dan nilai.

Ketiga unsur ini perlu dikelola dengan baik. Menurutnya hal ini perlu dikelola dengan ilmu pengetahuan.
“Alam ini bisa menjadi positif, bisa menjadi negatif, bahkan ada negara dan daerah yang alamnya bagus tapi masyarakatnya tidak sejahtera.

Jadi alam itu berubah menjadi kutukan. Maka alam ini harus dipastikan berkelanjutan maka kita di Sulsel dalam rencana pembangunan jangka 20 tahun Sulsel kedepan kita mendorong pembangunan Sulsel yang mandiri karena kita daerah otonom,” ujarnya usai upacara Hardiknas, Kamis (2/5).
Selain itu, dampak alam yang terjadi saat ini khususnya di Sulsel. Dengan demikian, ekosistem ekonomi biru dan hijau perlu juga disatukan.
“Hari-hari ini kita disuguhkan oleh banjir dan longsor, olehkarena itu di sini dibutuhkan ilmu pengetahuan dan pendidikan, bagaimana merawat alam ini dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi,” papar Bahtiar.
Lebih jauh, Bahtiar menyampaikan, ilmu pengetahuan itu harus menjadi untuk utama untuk menjadi jembatan antara manusia dan alam. Saat ini ada gap antara alam dan manusia yang hidup di alam itu sendiri.(rhm-jun)

source