499 Usulan Rencana Pembangunan Makassar 2025
axel wiryanto
Thursday, 07 March 2024 14:45 pm
dibaca 92 kali

MAKASSAR, BKM — Sebanyak 499 usulan dari pokok pikiran (pokir), hasil reses, termasuk Rapat Dengan Pendapat (RDP). Hal itu dikemukakan Ketua DPRD Rudianto Lallo dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Makassar yang dilaksanakan, Rabu (6/3) di Hotel Claro Makassar.
Legislator yang akrab disapa RL ini menjelaskan, usulan dan pokir tersebut terkait banyak segmen yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Mulai dari perbaikan sarana dan prasarana, infrastruktur serta fasilitas kesehatan, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Dia berharap seluruh usulan yang diajukan DPRD bisa dimasukkan ke dalam perencanaan pembangunan Kota Makassar tahun 2025 mendatang.

“Jadi untuk tahun 2025, DPRD melalui pokok pikiran, reses, hingga RDP menerima banyak aspirasi dari masyarakat. Hal itu telah dituangkan dalam 499 usulan program yang kita harapkan bisa masuk dalam perencanaan pembangunan Kota Makassar tahun 2025 mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kota Makassar Andi Zulkifli Nanda, mengatakan dari banyaknya usulan yang masuk, kebutuhan akan sarana dan prasarana infrastruktur memang yang paling banyak dibutuhkan.

“Paling banyak usulan PU infrastruktur. Mulai dari drainase, paving jalan, dan sebagainya,” jelas lelaki yang akrab disapa Zul ini.

Dia menyampaikan, Musrenbang ini dilatarbelakangi permasalahan dan isu strategis rencana pembangunan daerah.

“Ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dan isu strategis rencana pembangunan daerahyang menjadi fundamental dan esensial dalam fokus pembangunan konsep Low Carbon City dengan metaverse, yang mendukung pencapaian Pemerintah Kota Makassar sebagaimana tertuang dalam RPJMD,” kata Andi Zulkifli.
Mantan Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) ini menjelaskan, Musrembang kali ini mengusung tema percepatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan relevan dengan konsep Pemerintah Kota Makassar.
”Tema tersebut relevan dengan beberapa konsep, diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pemberdayaan masyarakat, perlindungan lingkungan, akses yang merata, keadilan sosial, inovasi dan politik, kemitraan dan kolaborasi serta penguatan tugas,” ucap Andi Zulkifli
Sementara itu, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengemukakan, semua usulan serta pendapat dalam Musrembang akan dijadikan rencana kerja pemerintah daerah tahun mendatang. Menurutnya, Musrembang bagian yang sangat penting untuk arah pembangunan di Makassar.
“Jadi bukan sekadar usul, habis itu hilang. Tapi usulan-usulan sekecil apapun dari paling bawah itu akan membuat performa kita akan terlihat,” kata Danny.
Dalam momen ini, Danny juga menyampaikan beberapa program strategis Pemkot Makassar, termasuk mendukung infrastruktur stadion. Pemkot menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk akses jalan menuju ke stadion.
Selain itu Pemkot juga berkomitmen untuk mewujudkan Makassar Low Carbon City. Misalnya, pengadaan panel surya di seluruh sekolah baik SD dan SMP, fasilitas kesehatan hingga kantor kelurahan.
“Mudah-mudahan uangnya cukup. Semua SD semua SMP semua puskesmas, semua kantor lurah dan Kantor Camat saya akan usahakan memakai solar cell,” kata Danny.
Pemkot Makassar di bawah kepimpinannya juga telah membuat inovasi di bidang transportasi.
Yakni bus sekolah listrik dan co’mo atau commuter metromoda sebagai feeder transportasi publik.
Program strategis lainnya ialah penataan utilitas, kabel-kabel akan dopindahkan ke bawah. Program ini direncakan berjalan pada Agustus mendatang.
Musrenbang yang melibatkan seluruh OPD, camat, LPM, BUMD, hingga Dewan Lorong ini berlangsung selama satu hari.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Makassar mengumumkan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbaik. Masing-masing Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), serta Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Brida).
Ketiganya terbaik pada perihal dokumen perencanaan terbaik untuk tahun 2023 lalu. Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian kepada seluruh OPD yang mengikuti seleksi dokumen perencanaan terbaik ini.
Pertama, bagaimana kualitas perencanaan kerja yang telah OPD buat. Kedua, evaluasi dokumen perencanaan, dan ketiga inovasi yang sejalan dengan visi misi Pemkot Makassar.
Ada dua OPD yang tidak diikutkan dalam penilaian dokumen perencanaan terbaik yakni Inspektorat dan Bapenda. Pasalnya, Inspektorat sudah tugasnya memeriksa dokumen-dokumen setiap OPD.(rhm)

source