Danny: Japparate Belum Dibangun, Sudah Ada Jappa Rong
axel wiryanto
Monday, 04 March 2024 16:26 pm
dibaca 100 kali

MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melaunching program Jappa Rong, akronim dari Jalur Program Pembangunan Anak Lorong yang merupakan inovasi Harian Berita Kota Makassar (BKM). Program yang bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini dalam rangka mendukung program Pemkot Makassar.

Dihadiri 15 camat se-Kota Makassar dan sejumlah pimpinan OPD, peluncuran Jappa Rong berlangsung di Kampung Seni Baruga Kaluarrang, Lorong Wisata Kyoto, Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Sabtu (2/3). “BKM ini selalu tidak pernah berhenti berinovasi.

Belum kita bangun Japparate, Jappa Rong sudah mendahului,” kata Danny Pomanto memberi apresiasi terhadap program yang diluncurkan.
Dikatakan Danny, hadirnya Jappa Rong diharapkan bisa memotivasi untuk merevitalisasi kembali Lorong Wisata yang saat ini sudah menjadi role model, tidak hanya di Indonesia tapi dunia. Apalagi baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyambanginya dan menginginkan program Lorong Wisata menjadi percontohan untuk kota-kota lain di Indonesia.
“Jangan semangat kita turun, karena kebutuhan Lorong Wisata sudah menjadi bagian role model untuk Indonesia bahkan dunia. Maka dengan itu, hadirnya Jappa Rong harus membuat camat-lurah lebih semangat lagi. Itu artinya bahwa semua apa yang kita kerjakan di Lorong Wisata akan tereskspose secara otomatis di Harian BKM,” tambah Danny Pomanto.
Ia juga mendorong Harian BKM untuk mengawal keberlanjutan program Pemkot Makassar yang saat ini sudah berjalan dengan sangat baik. Salah satunya Lorong Wisata.

Direktur Harian Berita Kota Makassar Mustawa Nur, mengatakan Jappa Rong didekatkan dengan tiga tahap. Yaitu mendata, memastikan, dan memutuskan.

BKM mendata jalur program Pemkot Makassar di 15 kecamatan. Delapan kecamatan menentukan jalur program Lorong Wisata, dan tujuh kecamatan lainnya jalur program Sentuh Hati.
“Kita akan turun langsung ke masyarakat apa yang menjadi terkait dengan problematik yang terjadi di jalur program ini,” kata Mustawa.
Kemudian, lanjut Mustawa, camat, lurah dan unsur-unsur yang ada di bawahnya juga turun mendata dan berkolaborasi dengan BKM untuk mengkonkretkan data yang diperoleh.
Itu, kata dia, adalah jalur ditemukan. Ada pula jalur nenemukan yaitu pemerintah kota melalui Dinas Komunikasi dan Informatika membuka ruang kepada masyarakat melapor lewat Call Center 112.
“Silakan bapak/ibu warga masyarakat yang tidak terakses lewat pendataan secara langsung itu diberikan ruang lewat 112,” tuturnya.
Langkah kedua yaitu memastikan. BKM bersama pemerintah kota akan turun langsung ke lapangan memastikan secara faktual soal problematik sosial yang didata sebelumnya. “Dengan begitu kita buat konsep atau kerangka jalan keluarnya, dan tahap ketiga atau terakhir adalah memutuskan,” tutupnya. (rhm)

source