Daliyah, Cewek yang Penyabar dan Murah Senyum
axel wiryanto
Thursday, 22 February 2024 12:10 pm
dibaca 93 kali

MAKASSAR, BKM — Salah satu petugas KPPS (Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara) di Makassar yang meninggal dunia adalah Daliyah Salsabilah. Ia bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 45 Kelurahan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini.
Almarhumah mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 15 Februari pukul 15.00 Wita, atau sehari setelah pencoblosan. Daliyah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bahagia yang tidak jauh dari kediamannya di Blok L18 No.

18 RT 05/RW 14 Minasa Upa. Jenazahnya telah dimakamkan oleh pihak keluarga.
Rabu (21/2), Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berkunjung ke kediaman almarhumah, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Pemerintah bersilaturahmi ke rumah keluarga.

Kita semua turut berduka. Yakinlah, beliau-beliau menjalankan tugas untuk kepentingan orang banyak. Insyaallah surga tempatnya,” kata Bahtiar di rumah duka.
Bahtiar memastikan bantuan kepada semua petugas KPPS yang meninggal dunia atau mengalami musibah selama melaksanakan tugas. Hak anggota KPPS terpenuhi sesuai peraturan pada penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Saya minta bupati, wali kota dan kita Pemprov untuk memberikan atensi khusus kepada keluarga yang ditinggalkan,” katanya.

Usai kunjungan, BKM menemui Isnaini Saufat, ayah almarhumah Daliyah bersama tantenya Darmawati. Ia bercerita bahwa keponakannya memang sudah dua hari dalam kondisi sakit.

Ia pun sempat dibawa ke klinik untuk berobat.
Daliyah diketahui memiliki riwayat penyakit lambung. Pascapemeriksaan, diketahui pula adanya penyakit jantung hingga merasa sesak. Sepulang dari pemeriksaan, kondisinya membaik.

Namun, beberapa waktu berselang ia mengalami mual.

Pihak keluarga lalu membawanya ke RS Bahagia.
Darmawati meminta surat keterangan isterahat dari pihak dokter untuk diperlihatkan ke ketua KPPS. Daliyah pun tidak bertugas pada hari pencoblosan. Padahal sebelumnya ia aktif mengikuti kegiatan KPPS, seperti Bimtek dan membagikan undangan pencoblosan.
Daliyah dirawat selama 12 jam di IGD hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada pukul 15.00 Wita. Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia. Gelar sarjana diraihnya pada bulan Oktober 2023.

Di mata keluarga, Daliyah memiliki kepribadian yang sangat religius dan murah senyum. Menurut Darmawati, ia sudah menganggap Daliyah seperti adiknya sendiri.

”Ponakan sata itu sangat sabar dan tidak pernah marah,” ujarnya.
Daliyah merupakan bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Isnaini dan Sri Handarumi. Ia yang murah senyum memberi warna tersendiri di tengah keluarga. Daliyah sangat dekat dengan kedua saudaranya yang lain.
Duka mendalam disampaikan pihak keluarga. Mereka begitu kehilangan sosok yang penyabar, dan akan selalu mereka tindukan.
Selain ke rumah keluarga almarhumah Daliyah, Bahtiar juga berkunjung ke kediaman Muhammad Fahriyansyah di Jalan Gunung Latimojong Lorong 74. Ia disambut haru ayah dan ibu almarhum. Fahri meninggal dunia pada Senin sore, 12 Februari 2024 sekitar pukul 17.10 Wita di Rumah Sakit Haji, Jalan Dg Tata. Ia masuk rumah sakit dengan kondisi demam dan kelelahan.
Rumah lain yang dikunjungi adalah keduaman keluarga almarhum Wiliam di Perumahan Taman Makassar Indah di Jalan Tamangapa Raya III. (yus-jun)

source