Danny Wanti-wanti TPS Aman dari Banjir
axel wiryanto
Tuesday, 13 February 2024 12:03 pm
dibaca 85 kali

MAKASSAR, BKM — Dua hari menjelang pencoblosan, Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto mengumpulkan camat se-Kota Makassar. Ia menyampaikan sejumlah instruksi kepada mereka terkait langkah apa yang perlu diambil dalam menghadapi pemilu presiden/wakil presiden dan legislatif yang digelar besok, Rabu (14/2).
Ditemui usai menggelar pertemuan tertutup dengan pada camat, Senin (12/4) di Balai Kota, Jalan Ahmad Yani, Danny mengatakan yang paling perlu diantisipasi adalah hujan. “Sekarang kan musim hujan.

Jadi saya wanti-wanti kepada seluruh camat, koordinasi dengan kelurahan dan KPU soal lokasi untuk tempat pemungutan suara (TPS). Upayakan tempatnya aman dari banjir,” jelas Danny.
Selain itu, Wali Kota Makassar dua periode itu juga menginstruksikan kepada camat untuk menghayo-hayo atau mengajak masyarakat menyalurkan hak pilihnya. Dia berharap partisipasi pemilih bisa lebih tinggi lagi dibanding pemilu sebelumnya.
“Dulu waktu Pilwali, partisipasi pemilih cukup rendah. Begitu juga pileg, di bawah 60 persen. Kita berharap tahun ini kalau bisa di atas 80 persen,” tambahnya.

Dia juga meminta camat untuk stand by dan bergerak cepat dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat.

Khususnya terkait persoalan administrasi kependudukan yang ada kaitannya dengan pindah tempat tinggal.
“Karena ternyata banyak yang datang mereka tidak terdaftar. Mereka orang dari luar mau pindah ke sini,” tambahnya.
Terkait kesiapan dalam menyalurkan hak pilihnya, Danny mengaku sudah menerima undangan. Begitu juga dengan anggota keluarganya yang lain. Namun sayang, satu anaknya, yakni Arraya yang merupakan pemilih pemilu, belum menerima undangan. Karena itu dia meminta stakeholder terkait untuk langsung menindaklanjutinya.
“Jadi, di rumah itu semua sudah menerima undangan. Tapi anak saya Arraya, pemilih pemula, belum dapat undangan. Karenanya saya suruh segera ditindaklanjuti,” tambahnya.

Rencananya, Danny bersama keluarga akan menyalurkan hak pilihnya di TPS 001 yang berada di kompleks Masjid Amirul Mukminin, Jalan Amirullah yang berjarak sekitar 20 meter dari kediaman pribadinya.
Lebih jauh dikemukakan, belajar dari pengalaman pemilu 2019, di mana banyak petugas pemilihan suara yang jatuh sakit maupun meninggal, Danny menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menyiagakan petugas kesehatan semaksimal mungkin. Selain itu, pihaknya menyiapkan anggaran sekitar Rp180 jutaan untuk mengcover BPJS Ketenagakerjaan bagi para penyelenggara pemilu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin, menjelaskan pihaknya akan menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) semaksimal mungkin.

Karena jumlah terbatas, pihaknya juga akan meminta bantuan personel dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes).
Selanjutnya, para nakes tersebut akan dibagi per wilayah. Puskesmas akan disiagakan 1×24 jam guna mengantisipasi jika ada petugas pemilu yang butuh penanganan kesehatan.
“Jadi modelnya nanti ada yang stand by di satu wilayah, ada juga yang mobile. Puskesmas akan disiagakan 1×24 jam,” jelas wanita yang akrab disapa dr Ida itu di Balai Kota, kemarin.
Sementara itu, cuaca ekstrem membayangi sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan hingga seminggu ke depan. Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar, sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan akan dilanda hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang untuk periode 13-19 Februari 2024.
“Seperti di Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Palopo, Bone, Toraja Utara, Tana Toraja, Wajo, Sidrap, Soppeng, Sinjai, Bulukumba dan Gowa. Kondisi itu akan terjadi dari pagi sampai malam hari,” ujar Kepala Bidang Datang dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar Hanafi, kemarin.

Selain hujan intensitas sedang dan lebat, wilayah perairan Sulsel berpotensi dilanda gelombang tinggi. BMKG menyebutkan tinggi gelombang diperkirakan 1,25 meter-2,5 meter di selat Makassar bagian selatan, perairan Parepare, perairan Spermonde Makassar bagian barat, perairan Barat Kepulauan Selayar, laut Flores bagian Utara, laut Flores bagian Barat, perairan Pulau Bonerate-Kalaotoa bagian utara, perairan pulau Bonerate-Kalaotoa bagian selatan dan laut Flores bagian timur.
Menurut Hanafi, kondisi ini terjadi karena adanya dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan.

Seperti adanya pembentukan awan hujan yang intensif karena gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin.

Selain itu, adanya tekanan rendah di wilayah Utara Australia yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang meningkatkan konvektif dan memaksimalkan potensi pertumbuhan hujan di beberapa wilayah, seperti Sulsel.
Akibat cuaca buruk, penyaluran logistik ke Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar sempat terhambat sehari. Gelombang tinggi hingga angin kencang membuat surat suara baru bisa didistribusikan pada Minggu, 11 Februari.
Ketua KPU Kota Makassar Hambaliie memastikan distribusi logistik Pemilu ke empat pulau di wilayah Kota Makassar berjalan dengan lancar. Semua surat suara dibungkus dengan baik untuk mengantisipasi kerusakan akibat hujan dan terkena air.
Kata Hambaliie, kondisi cuaca sudah menjadi perhatian sejak awal.

Baik saat distribusi logistik maupun pada pemungutan suara. “Distribusi berjalan lancar menggunakan kapal rakyat walau sebelumnya sempat tertunda karena gelombang tinggi,” ucapnya. (rhm)

source