TAKALAR, BKM — Jelang berakhirnya tahun 023, proyek pemecah ombak (break water) yang terletak di tiga tempat di Kabupaten Takalar, segera dirampungkan pihak terkait.
Tiga lokasi pemecah ombak tersebut, masing-masing berada di Desa Punaga, Kecamatan Mangngarabombang dan dua titik di Kecamatan Galesong, yakni di Desa Popo dan Desa Kanaeng.

Ketiga proyek tersebut digelindingkan Pemerintah Provinsi Sulsel ke Kabupaten Takalar guna meminimalisir wilayah pantai terdampak abrasi.
”Secara keseluruhan, anggaran yang dikucur Pemprov untuk pembangunan proyek pemecah ombak di beberapa lokasi di Kabupaten Takalar sebesar Rp11 300.000.000,” kata Kabid PSDA Kabupaten Takalar, Abdul Malik Gassing, Sabtu (9/12)
Menurutnya, proyek pemecah ombak tersebut dalam hitungan hari ke depan akan segera rampung. Hal itu mengingat beberapa item pekerjaan sedang menuju tahap perampungan.

”Yang lain sudah rampung 100 persen. Sisa finishing yang sementara dalam proses pekerjaan,” ucap Abdul Malik Gassing.
Sementara itu, untuk memastikan eksistensi proyek tersebut dapat terselesaikan hingga ambang batas yang ditentukan, Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad, didampingi Sekretaris Dinas PU Takalar, Amran Torada, saat meninjau langsung proyek tersebut.
”Kami telah melakukan pemantauan pembangunan pengaman pantai.

Alhamdulillah, sudah 95,5 persen pengerjaannya. Ini artinya, pekerjaan yang dilaksanakan sesuai target. Dan memang diupayakan agar pengerjaan pembangunan pengaman pantai ini secepatnya diselesaikan, karena telah memasuki musim penghujan,” jelas Setiawan Aswad.
Pj bupati Takalar menambahkan, pengerjaan proyek fisik tersebut diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat terhadap ancaman gelombang pasang yang sewaktu-waktu dapat terjadi
”Kita berharap pembangunan pengaman pantai ini bisa mengurangi dampak abrasi yang kerap mengancam masyarakat yang bermukim di tepi pantai,” kunci Pj bupati Takalar. (ira/c)

source