Kolaborasi Dorong Partisipasi Publik di Desa Inklusi

MAKASSAR, BKM — Program Studi (Prodi) Administrasi Publik Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar pengabdian masyarakat. Kegiatan berupa Sosialisasi Urgensi Partisipasi Publik dalam Implementasi Desa Inklusi ini
dilaksanakan di Kawasan Wisata Rammang-rammang, Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Senin (11/12).
Peserta yang hadir merupakan perwakilan desa di Kabupaten Maros, dosen serta mahasiswa Prodi Administrasi Publik. Sementara narasumber adalah Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Maros Drs. Idrus, M.Si. Kegiatan ini dipandu oleh Rizal Pauzi yang merupakan dosen Administrasi Publik FISIP Unhas.

Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Dr Muh Tang Abdullah, MAP dalam mengantarnya menjelaskan pentingnya partisipasi publik dalam mewujudkan desa inklusi. Menurutnya, Maros dipilih sebagai lokasi pengabdian ini karena baru-baru ini ada 12 desa yang mendapatkan pengakuan secara nasional sebagai desa inklusi.

“Tentu kita ingin berkolaborasi, mendorong partisipasi publik agar desa inklusi ini dapat direplikasi di desa lainnya” ujar Muh Tang.

Sementara itu, Kadis PMD Maros dalam pemaparannya menjelaskan capaian desa inklusi di daerah ini.
“Jadi 12 desa inklusi itu turut didampingi oleh yayasan baKTI. Itu perlu kita syukuri. Walau demikian, masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk 80 desa yang ada. Karena pada prinsipnya semua desa itu harus inklusif,” jelasnya
.

Idrus menambahkan, dalam prioritas APBDes tahun 2023 dapat dianggarkan untuk pelatihan kepemimpinan perempuan. Ini penting karena di BPD ada keterwakilan perempuan, namun banyak yang belum mampu memperjuangkan hak-hak perempuan. Karena itu perlu ditingkatkan kapasitasnya.

“Untuk di Maros itu kita punya anggaran kinerja bagi desa dengan tambahan anggaran antara Rp55 juta hingga Rp84 juta. Itu untuk desa yang memenuhi syarat, seperti serapan anggaran, kebijakan ketahanan bencana, kebijakan lingkungan hidup, dan berbasis gender. Ke depan kita akan tambahkan terkait inklusif” jelasnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi terkait penguatan partisipasi publik di desa serta diakhiri foto bersama. (rls)

source