Membunuh Gegara Sering Diejek Kata-kata Kasar

MAROS, BKM — Andi alias Black, itulah nama asli dan nama panggilan pelaku pembunuhan sadis di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. Pria berusia 21 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh itu merupakan warga Jalan Sumatra, Kelurahan Lapongkoda, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Ia bekerja sebagai buruh harian sebuah bangunan yang sementara dikerjakan di belakang rumah korban.
Senin (11/12), sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik yang berisi pengakuan Andi beredar secara masif. Ia yang harus dilumpuhkan dengan timah panas pada betis sebelah kanan, mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa korban yang merupakan ayah dan anak. Alasannya, karena dirinya sering diejek dengan menggunakan kata-kata kasar setiap kali bertemu.
Menurut Andi, kedua korban ditikam menggunakan gunting. ”Kalau anaknya (ditikam) di leher. Kalau bapaknya di mata (ditikam),” ujar Black.
Awalnya, menurut Andi, pada Rabu dini hari (6/12) ia mencoba masuk ke dalam ruko tiga tingkat itu melalui jendela kamar korban Abdillah Makmur (27), lalu merangkak melalui tembok kiri belakang. Namun upaya tersebut tidak berhasil. Ia lalu mencari cara lain dengan naik ke atas mesin cuci untuk mengintip melalui ventilasi. Selanjutnya pelaku turun dan menendang pintu rumah korban dengan keras.
Setelah beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki turun melalui anak tangga. Pelaku menunggu Abdillah untuk membuka pintu belakang. Begitu pintu tersebut terbuka, pelaku lantas mendorong pintu dan berhasil masuk ke dalam ruko. Korban yang kaget kemudian lari menuju lantai dua.

“Dia lari naik. Baru dia tendang saya, jadi (kami) berkelahi,” ucapnya.

Di saat korban Abdillah jatuh telentang, pelaku mengambil gunting yang berada di atas meja. Benda tajam itu kemudian digunakan menusuk korban secara membabi buta.

Tak lama berselang, Makmur terbangun dan keluar dari kamarnya mendengar keributan itu. Dia pun terlibat perkelahian dengan pelaku.

“Bapaknya bangun dia pukuli saya dengan tongkat. Saya ambil (tongkatnya) saya pukul dia (Makmur), lalu berkelahi. Dia jatuh, saya ambil gunting dan menikamnya,” terang Black lagi.
Setelah melihat kedua korban sudah tidak berdaya, pelaku masuk ke kamar korban Makmur. Di situ ia mendapat seorang perempuan yang merupakan istri Makmur bernama Patri. Wanita itu dalam posisi berbaring. Andi lalu membongkar lemari dan mengatakan apakah masih ada laki-laki bersembunyi.
Setelah memastikan sudah tidak ada lagi laki-laki di tempat itu, pelaku kemudian mengambil kunci mobil dan gawai milik Patri agar tidak menghubungi siapapun. HP itu kemudian disimpannya di samping korban Makmur.
Andi lalu bergegas turun ke lantai satu dan mengarah ke pintu depan. Ia membuka grendel pintu tersebut dengan tujuan agar nantinya orang dari luar dapat masuk dan menemukan kedua korban. Setelah itu pelaku pun melarikan diri.

Pihak Polres Maros belum memberikan penjelasan secara rinci terkait peristiwa berdarah ini. Sebelumnya, Kapolres Maros AKB Awaluddin Amin hanya membenarkan kalau pelaku telah diamankan. ”Pelakunya sudah kami tangkap,” ujarnya.

Selain menangkap pelaku, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus ini.

Saat ini, pelaku sedang dalam tahap pemeriksaan intensif oleh tim penyidik kepolisian.

“Kami juga sudah mengamankan barang bukti dari pelaku,” tambahnya. (jun-ari)

source