MAROS, BKM — Direktur Tata Kelola Destinasi (TKD) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Indra Ni Tua bersama dua juri ADWI, Adie Darmawan dan Prof Fatma Lestari, mengunjungi Desa Wisata Rammang-rammang.
Kedatangan Direktur TKD Kemenparekraf bersama rombongan di Rammang-rammang didampingi Bupati Maros, HAS Chaidir Syam. Kedatangan Direktur Indra Ni Tua sebagai bagian dari Visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar Kemenparekraf RI.
Desa wisata Rammang-rammang berada di Desa Salanrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk mencapainya, hanya memerlukan waktu tempuh 30 menit dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan 5 menit dari Stasiun Kereta Api Maros.
Desa wisata Rammang-rammang merupakan salah satu dari tiga wisata alam karst tercantik dan terpanjang di dunia selain Tiongkok dan Vietnam, dan merupakan desa wisata berkelanjutan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat lokal.
Desa wisata Rammang-rammang menawarkan panorama keindahan batuan karst yang memiliki goa- goa yang berbentuk (Labirin) jalur-jalur yang rumit yang menarik untuk ditelusuri, dan ditambah lagi keindahan pegunungan disertai keindahan persawahan dan tambak.
Tetapi bukan hanya pesona karst, Desa Wisata Rammang-rammang juga memanjakan mata pengunjung dengan wisata alam di Kampung Berua, Kampung Laku dan Kampung Massaloeng yang menjadi salah satu ikon daya tarik wisata alam yang ada di Wisata Rammang-rammang. Daya tarik yang bisa dinikmati pengunjung seperti menyusuri sungai dengan perahu jolloro dengan disuguhkan pemandangan pohon nipa dan bakau, taman batu, hutan batu, telaga bidadari, sosokeng, dan sepak labbua.
Ada pula Wisata Prasejarah berupa situs dan goa prasejarah, Wisata Minat Khusus (Bird Watching, Bat Watching, River Tour, Night Tour) dan Wisata Seni budaya di Kampung Massaloeng yang menambah daya tarik tersendiri.
Berbagai kuliner dan kerajinan khas dari bahan alami lokal menambah potensi wisata Rammang-rammang. Berbagai Penghargaan juga telah diraih. Salah satunya dalam ajang Kreatife Tourism World 2022.
Desa Wisata Rammang-rammang berhasil memenangkan 2 dari 3 kategori yang dipertandingkan, yaitu kategori Digital dan Youth dan Wisata Dunia dalam penetapan UNESCO Geopark.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 merupakan salah satu program unggulan di Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf). Program ADWI ini salah satu lokomotif penggerak kebangkitan ekonomi dan pariwisata di Indonesia pasca pandemi.
Untuk ketiga kalinya dengan mengangkat tema ‘Pariwisata berkelas dunia untuk Indonesia bangkit. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi ‘Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat.
Tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Sekaligus mendorong terciptanya lapangan kerja dengan community base tourism yang dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi desa.
Dengan kebangkitan ekonomi dari untuk membangun Indonesia. Selain itu, program inidapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf.
Setelah sukses di tahun 2021 dengan 1.831 peserta, meningkat tajam di 2022 dengan 3.419 desa wisata, dan di tahun 2023 ini menjadi 4.573 Desa wisata terjaring dari Sabang sampai Merauke.
”Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan desa wisata berkelas dunia untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin, ini merupakan program yang tepat sasaran dengan basic komunitas masyarakat yang ada di desa. Saya yakin jika kita bisa beradaptasi, terus berkolaborasi dan berupaya meningkatkan inovasi dari desa wisata, kita bisa membuka lapangan kerja yang luas dan saya pastikan 4,4 juta lapangan kerja dapat tercipta sampai tahun 2024. Dan akhirnya daridesalah kita membangun
Indonesia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatfi, Sandiaga Salahuddin Uno.
Bagi Mas Menteri–sapaan Sandiaga Uno, inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023. Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia ke depannya.
Daya Tarik Pengunjung
Desa Wisata Rammang-Rammang memiliki wisata alam Susur Sungai Pute. Sungai Pute adalah sebuah sungai yang terletak di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia.
Sungai Pute telah dijadikan sebagai sumber air baku dalam pemenuhan kebutuhan warga di Kecamatan Bontoa. Selain itu, Sungai Pute telah dijadikan sebagai tempat wisata susur sungai yang terintegrasi dengan Wisata Alam Rammang-rammang.
Oleh karena itu, Sungai Pute juga dinamai Sungai Rammang-Rammang. Karst Rammang Rammang merupakan bagian dari gugusan Karst Maros–Pangkep yang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
Karst Rammang-Rammang berjarak sekitar 40 km arah utara Kota Makassar. Kawasan ini merupakan kawasan wisata, dan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang tinggi. Pada kawasan tersebut terdapat aliran Sungai Pute dan bermuara di laut. Sehingga ketinggian muka airnya dipengaruhi pasang surut air laut.
Wisatawan menyusuri sungai pembelah kars menggunakan perahu jolloro dimanjakan panorama alam sungai disuguhi pepohona rimbun hutan nipah dan bakau melewati celah batu kars Sosokeng dan Sepa’labbua menambah eksotiknya alam dan cerita tersendiri.
Kampung Berua
Kampung Berua inilah yang menjadi salah satu ikon destinasi wisata alam kars Rammang-rammang
yang masih terjaga keaslian dan kearifan lokal masyarakat. Selain keindahan alam, kerajinan dari daun nipah dan kuliner dari bahan alami lokal memanjakan cita rasa pengunjung wisata begitupun aktivitass masyarakat dikampung berua seperti tambak dan pertanian.
Rammang-rammang juga memiliki Kampung Laku Labirin, Hutan Batu, dan Taman Batu menambah eksotik wisata yang ada di kampung Laku. Tidak hanya pemandangan alamnya dikampung laku berbagai edukasi seperti pembuatan kerajinan darisampah, keripik ikan mujair dan aktivitas masyarakat lokal
Kampung Massaloeng
Sebagai Kampung Budaya yang di dalamnya masih menjaga khas kebudayaan dan kesenian tradisional seperti anggaru, akkacapi, ammanca serta berbagai flora dan fauna endemik menjadi ekosistem di kampung Massaloeng.
Situs Pasaung Kingkong
Situs pasaung Kingkong Stone adalah peninggalan prasejarah yang bisa ditemukan di dinding goa. Batu Kingkong bisa dilihat dengan berimajinasi dan terdapat pula lukisan berwarna merah telapak tangan di dinding gua terlihat sangat jelas.
Gua Berlian dan Kunang-kunang
Gua berlian adalah gua yang berada di kampung berua mirip gua kunang-kunang yang berada di dermaga 2 Rammang-rammang. Gua kunang-kunang dan gua berlian adalah gua yang ditumbuhi stalaktit, stalakmit dan colum yang berusia jutaan tahun dalam pembetukannya, uniknya batu dilam gua tersebut akan bersinar seperti kunang-kunang atau berlian ketika tersentuh oleh cahaya.
Dan bagi pengunjung dan wisatawan dilarang untuk menyentuh batu tersebut sesuai dengan penelitian bahwa
batu tersebut akan berhenti tumbuh jika tersentuh oleh manusia.
Wisata Buatan
Sky Bridge. Bertempat di Dermaga 2, Sky Bridge ini bisa dinimkati pengunjung untuk melihat keindahan langit
Rammang-rammang.
Rumah kedua merupakan sebuah kafe dan markas besar bagi komunitas Anak Sungai, Rumah Kedua memiliki
berbagai macam artaksi yang bisa membuat pengunjung terkagum.
Mulai dari menu kuliner yang disajikan yang sangat khas seperti kopi santan, galeri yang menjual berbagai macam suvenir kriya, fesyen, kuliner khas desa hasil buatan warga dan anggota komunitas, pusat pengolahan limbah
sampah, pengolahan biogas hingga sekolah gratis yang mengajarkan anak desa berbagai macam ilmu
praktis.
Kafe Bukit Karst, Cafe dalam Gua dan Ecolodge. Ketiga tempat ini merupakan usaha milik warga yang menawarkan sensasi bersantap yang berbeda di masing-masing tempatnya.
Kafe Bukit karst Rammang-rammang adalah kafe yang dibuat oleh warga setempat sebagai tempat makan dan minum untuk menikmati pemandangan di atas bukit karst hingga sunset menjelma.
Sementara cafe dalam gua juga dibuat warga di dalam gua karst sebagai salah
satu tempat untuk makan dan minum didalam Gua tentunya akan menjadi sensasi yang sangat eksotik. Dan Ecolodge adalah restoran yang tertelatak di pinggiran sungai dengan berbagai olahan makanan
khas desa.
Budaya
Angngaru
Tradisi Angngaru’ yang terun temurun menjadi budaya leluhur bagi suku bugis makassar, sangatlah
kental pada masanya.
Angngaru ini biasanya dilakukan pada saat penyambutan tamu dan pesta adat seperti pernikahan dan pesta adat lainnya yang bersifat ceremoni.
Angngaru berasal dari kata dasar aru, yang artinya adalah sumpah. Jika diartikan, angngaru merupakan ikrar yang diucapkan orang- orang Gowa pada jaman dulu.
Tradisi ini biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya, atau sebaliknya, oleh raja kepada rakyatnya. Sebagai syair tua yang didalamnya terdapat makna filosofi
diantaranya prinsip kesungguhan, kerelaan, keihklasan, patriotisme, pantang menyerah, dan pengabdi
yang dapat dipercaya serta amanah pada tanggungjawab dalam setiap gubahan syairnya.
Aru’ juga diyakini mengandung nilai spiritual, dalam artian Aru’ harus diungkapkan dan dilaksanakan dengan jiwa yang sungguh-sungguh.
Syair Angngaru’ merupakan suatu susunan sastra dalam bahasa Makassar, yang diisi dengan kalimat–kalimat sumpah setia yang penuh keberanian, diucapkan salah seorang tobarani di hadapan Raja. Selain itu, sebagai ritual menyampaiakan simbol jaminan keselamatan dan kenyamanan selama sang tamu yang disambut selama mengunjungi dan berada di tempat tertentu.
Homestay & Toilet
Desa Wisata Rammang-rammang memiliki berbagai macam tipe homestay yang bisa dipililih pengunjung. Ada homestay yang langsung berbaur dengan pemilik rumah, homestay berbentuk vila dan homestay cottage.
Homestay di desa ini juga telah menjadi favorit para pelancong dari mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan kearifan lokal Rammang-rammang.
Toilet di desa wisata Rammang-rammang juga sudah memadai dengan tersedianya kloset jongkok maupun duduk.
Suvenir
Kuliner
Kuliner dari Desa wisata Rammang-rammang sangat beragam mulai dari olahan buah Nipa seperti Tuak Manis halal dan jus buah nipa juga dodol nipa.
Ada juga keripik ikan mujair dan sayur papa yang biasa dijadikan berbagai macam masakan. Sajian ikan bandeng, kepiting dan hama tambak (mujair dan gabus) juga sering disajikan sebagai kuliner khas desa.
Fesyen
Di Desa Wisata Rammang-rammang, suvenir fesyennya adalah kain ecoprint SIBARI dan ada juga kaos yang diproduksi oleh Komunitas Anak Sungai.
Kriya
Desa Wisata Rammang-rammang adalah penghasil anyaman bambu yang dibuat menjadi topi, tas, keranjang dll. Ada juga kerajinan bambu yang dibuat menjadi alat musik, tumbler, asbak, gelas dll. Selain itu, berbagai kerajinan dari limbah plastik seperti tas, taplak meja, dompet juga tersedia di desa ini.
Digital dan Kreatif
Digital Facebook: Desa Wisata Rammang-Rammang
• Instagram: @rammang_rammang.official • Twitter: @PRammangKreatif
Paket wisata yang ditawarkan di Desa Wisata Rammang-rammang antara lain Paket Sehari, Paket Homestay, Paket Wisata Minat Khusus untuk bird watching, juga Paket Wisata Wedding yang semuanya bisa dipesan langsung melalui mitra agen pokdarwis atau melalui misteraladin dan booking.com
Kelembagaan Desa Wisata & CHSE
Kelembagaan Desa
Desa Wisata Ketapanrame dikelola Pokdarwis Hutan Batu Rammang-Rammang dan BUMDES Unit Ecowisata Apakabbaji. Legalitas kelompok tebentuk di tahun 2015 sesuai SK Desa Wisata, SK Kepala Desa Salenrang dan SK Bupati Maros.
CHSE
Terdapat tempat cuci tangan (air mengalir) dan sabun cair, dan Hand Sanitizer di berbagai titik yang disediakan.
Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional untuk pariwisata Indonesia mendunia.
Kegiatan visitasi ADWI Tahun 2023 ke Desa Wisata Rammang-rammang juga turut dihadiri Sekertaris Disbudpar Sulsel, Devo Khaddafi, Kabid P.SDP Disbudpar Sulsel, Takdir H Wata, Wakil Bupati Maros, Hj Suhartina Bohari, Ketua DPRD Maros, HA Patarai Amir, Ketua Dekranasda, Apoteker, Hj Ulfah Nur Yusuf, Kapolres, AKBP Awaluddin Amin, Kajari, Wahyudi Eko Sudoso, Kepala Pengadilan, Khairul, GM BP. GEIOPARK, Dedy Irfan, Kepala Disparpora, M Ferdiansyah, Camat Bontoa, Mulyadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Idrus, Kepala Bidang Pariwisata, Rahmatiah, Kepala Desa Salenrang, Peltu Purn Jidong, Danramil 1422 Maros, Letkol Inf Muhammad Hujairin, serta Ketua PokDarwis Hutan Batu Rammang-rammang, H Jamaluddin. (mir)