Keprihatinan Danny: Pemadaman Bergilir di Kota Dunia
axel wiryanto
Tuesday, 14 November 2023 21:06 pm
dibaca 220 kali

MAKASSAR, BKM — Kondisi kelistrikan di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar dalam beberapa waktu terakhir terakhir sedang tidak baik-baik saja. Pemadaman bergilir terjadi hampir setiap hari dengan durasi hingga empat jam lamanya.
Banyak warga yang mengeluh karena menderita kerugian akibat kebijakan tersebut. Mulai dari peralatan elektronik yang rusak, aktivitas usaha yang terganggu, hingga memicu terjadinya kebakaran yang bahkan menimbulkan korban jiwa.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengaku menerima banyak laporan dan keluhan dari warga akibat pemadaman bergilir yang kerap terjadi. Untuk mengetahui seperti apa kondisi kelistrikan saat ini, sekaligus menyampaikan unek-unek warga, Danny mendatangi PT PLN (Persero) Sulselrabar di Jalan Hertasning, Makassar, Senin (13/11).

Danny diberi kesempatan untuk mengunjungi control room yang bisa memantau semua sistem kelistrikan di wilayah ini. Di depan sejumlah petinggi PT PLN Sulselrabar, Danny mengatakan, dirinya mewakili 1,5 juta warga Makassar untuk menyampaikan perasaan mereka.
Danny mengatakan, Makassar dengan slogan Kota Dunia seharusnya tidak ada pemadaman bergilir. Apalagi Makassar punya kontribusi hingga 40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Dia juga menyoroti PLN, jika warga telat membayar tagihan, langsung diputus listriknya.
“PLN tidak terima alasan saat warga tidak bayar listrik, sehingga perasaan yang sama juga masyarakat, tidak terima alasan kenapa listrik tidak ada. Ini hal psikologis yang sudah jadi gap antara masyarakat dan PLN. Perasaan itu dirasakan masyarakat dalam tanda kutip terintimidasi dengan pembayaran listrik, sehingga begitu ada masalah listrik, masyarakat juga tidak mau toleransi. Jadi alasan apapun mereka tidak mau terima,” kata Danny.
Lebih jauh Danny mengaku cukup kaget mendapat informasi jika PLN minus listrik saat ini. Karena pada saat Jusuf Kalla masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI, Sulsel dinobatkan surplus listrik hingga 500 megawatt.
“Jadi alangkah kagetnya kita, ternyata dalam kondisi tertentu kita minus. Bahkan listriknya pas-pasan. Kondisi seperti ini betul-betul kompleks,” kata Danny.

Dia menekankan, PLN perlu memiliki manajemen proteksi, bukan hanya pada mitigasi terhadap kota-kota seperti Makassar.
Pada kesempatan itu, Danny juga melaporkan sejumlah peristiwa tragis yang terjadi akibat pemadaman bergilir. “Kami secara pelayan publik melihat sudah ada tiga korban jiwa. Saya tidak menuduh PLN, tapi akibat langsung dan tidak langsung akibat listrik. Saya pastikan ini karena saya dapat laporan. Dua orang di (Jalan) Baji Gau meninggal karena kipas angin yang meleleh kabelnya. Anaknya juga jadi korban,” ungkap Wali Kota Makassar dua periode itu.
Ada juga peristiwa kebakaran di rumah susun, travo di kediaman pribadi wali kota sempat muncul percikan api, dan peristiwa kebakaran yang terjadi di SMPN 8.
Danny mengaku kasihan kepada masyarakat. Ada yang meneleponnya sambil menangis karena alat cetaknya rusak.
“Dia menangis, bagaimana saya mau makan Pak Wali. Ada juga keluhan dari pengusaha laundry. Ini adalah puncak gunung es keluhan masyarakat. Makanya saya sampaikan ke PLN, sebelum aduan itu terakumulasi, saya harap PLN bisa mengatasinya. Saya mohon maaf. Saya bicara apa adanya, saya harap ini segera selesai dan mencari solusi untuk sumber listrik,” tegas Danny.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin, menjelaskan sampai saat ini PLN tengah mengerahkan segala sumber daya untuk percepatan penguatan sistem kelistrikan.
“Berbagai upaya terus dilakukan, mulai dari teknologi modifikasi cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air,” ujar Andy.

Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Andy menambahkan upaya TMC tersebut telah membuahkan hasil, di mana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA. Harapannya hujan akan turun secara kontinyu sehingga debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal.
Andy mencatat, daya mampu pasok (DMP) kondisi normal sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai 2.300 megawatt (MW) dengan kontribusi PLTA sebesar 850 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 140 MW atau secara total sangat besar sekitar 990 MW (42 persen).
“Beban puncak malam hari berada di kisaran 1.800 MW, atau tersedia reserve margin 21,7 persen dan ini sebenarnya cukup ideal sebelum terganggu akibat fenomena El Nino. Musim kering yang berkepanjangan tersebut telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 megawatt menjadi 200 MW,” terang Andy.

Dia menambahkan, terjadinya Elnino ekstrem yang berkepanjangan juga menyebabkan penurunan kapasitas PLTB (variasi musim).
“Selain itu, relokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia juga terus dilakukan. Pembangkit tersebut akan memasok tambahan daya sekitar 80 megawatt (MW) dan diharapkan dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel,” kata Andy.
“Kami tetap dan akan all out dengan telah menerjunkan ratusan teknisi secara bergantian untuk tetap bekerja selama 24 jam agar upaya pemulihan pasokan listrik terus berlangsung. Kami memohon doanya kepada masyaramat agar kemarau ini dapat dilalui dan musim hujan tiba, sehingga debit air bertambah serta operasi pembangkit dapat kembali maksmimal,” ujar Andy.
Ia juga mengimbau keamanan masyarakat dalam menggunakan listrik dan cara mencegah kebakaran yang disebabkan korsleting listrik agar pelanggan dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “PLN bersama Pemkot Makassar siap bersinergi untuk hadir di tengah masyarakat. Mohon doa restu dan harapannya dengan sinergi ini kondisi kelistrikan dapat segera pulih,” tutup Andy. (rhm)

source