Alisa Putri Dwi Lestari, RU Satu Duta Lingkungan Hidup Kota Makassar 2023
axel wiryanto
Monday, 06 November 2023 18:41 pm
dibaca 240 kali

MAKASSAR,BKM.COM–TIDAK jarang anak remaja tak mendapat restu dari orangtua ketika hendak terjun ke dunia pageant. Termasuk meragukan kemampuannya. Namun belakangan ia didukung, bahkan disupport penuh hingga bisa mencetak prestasi satu demi satu.

PENGALAMAN itu didapat oleh Alisa Putri Dwi Lestari. Siswi kelas III SMA Negeri 10 Makassar ini mencatatkan prestasi terakhir sebagai Runner Up (RU) Satu Duta Lingkungan Hidup Kota Makassar 2023.
Gadis berhijab ini menuturkan hal itu ketika menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar. Sempat down karena ada event yang diikutinya dan gagal meraih prestasi, Lisa –sapaan akrabnya– mampu bangkit untuk mendapatkan apa yang diimpikannya.

”Keluarlah dari zona nyaman, karena remaja akan membawa perubahan yang berdampak pada kemajuan negara kita. Kita harus bersama-sama membuat perubahan itu dan menjadi kebanggaan bagi diri kita dan buat semua orang,” ujar Lisa.
Duduk di semester akhir bangku SMA dan akan mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir, Lisa mengaku tak masalah dengan status sebagai Duta Lingkungan Hidup Kota Makassar. Mengatur waktu untuk pelajaran sekolah dan kegiatan duta menjadi kuncinya dalam beraktivitas sehari-hari.

”Semua tugas sekolah mesti diselesaikan. Setelah itu aktivitas duta. Manajemen waktunya Alisa sendiri yang atur, karena sudah diajari oleh bapak. Ditekankan untuk belajar disiplin sejak dini,” tandas Lisa.

Alisa mengaku terjun di dunia pageant sejak kelas I SMA di tahun 2021. Ia mengawalinya dengan mengikuti Pemilihan Duta Pelajar Kota Makassar. Juara satu berhasil diraihnya kala itu.

Ingin menginspirasi dan role model, menjadi salah satu alasan Lisa mengikuti event tersebut. ”Bukan sekadar gelar yang ingin diraih. Tapi bermanfaat bagi semua orang. Dengan duta menjadi awal bagi saya untuk membantu orang lain,” terangnya.

Menurut Lisa, seseorang hendaknya memiliki prestasi. Karena tanpa prestasi, kita bukan siapa-siap dan orang lain tidak akan memandang kita. Tidak mau menerima masukan dan pendapat dari kita. ”Tapi ketika kita memiliki gelar atau pun prestasi, pasti pikiran orang kita sudah punya pengalaman,” ujarnya.

Sikap orang lain seperti itu pernah didapati Alisa ketika masih duduk di bangku SMP. Namun, kini semua jauh berbeda. Wadah pageant menjadi langkah awal baginya untuk menginspirasi teman-temannya yang lain. ”Betul, kita harus punya percaya diri. Jangan hanya stagnan di zona nyaman. Kembangkan diri,” katanya.

Rasa percaya diri Alisa tampaknya sudah terasa sejak lama. Walau mengaku agak pemalu ketika duduk di bangku kelas II SMP, ia sudah bergabung di Forum Genre (Generasi Berencana) Kota Makassar.

”Dulu waktu pertama mau ikut pemilihan duta, orang tua sempat bilang; memang bisa? Saya coba meyakinan dengan mengatakan bisa. Coba saja dulu. Menang kalah itu urusan belakang. Yang penting cari pengalaman,” tutur Alisa.

Keikutsertaannya di Genre, diakui Lisa bermula ketika ia terpilih menjadi ketua PIK (Pusat Informasi dan Konseling) Remaja, salah satu organisasi di SMP. Lisa kemudian ditunjuk mewakili sekolah untuk mengikuti workshop. Di situlah ia mengenal Forum Genre hingga akhirnya bergabung di dalamnya.

”Sempat kenal dengan ketua umum Duta Genre Indonesia waktu itu. Public speakingnya bagus. Saya terinspirasi agar bisa seperti dia,” imbuhnya.

Apa yang diraihnya saat ini, menurut Lisa, tidak lepas dari doa kedua orangtua dan usaha yang dilakukannya. Berlatih dengan serius menjadi salah satu jalannya. Ayah yang dulu sempat meragukan, kini berbalik menjadi pembina dan pelatihnya. Lisa pun bengga karena usaha dan kerja kerasnya tidaklah sia-sia. (*/rus)

source