Evakuasi bocah ini dilakukan Peltu Sirajuddin bersama Bhabinkamtibmas Pandang-pandang anggota Polsek Somba Opu, Bripka M Arafah.
”Kemarin kami menjemput anak itu dan membawanya ke Puskesmas sebagai penanganan awal. Anak ini tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah sangat sederhana di bantaran sungai Jeneberang di Pandang-pandang,” kata Peltu Sirajuddin.
Dikatakan Peltu Sirajuddin, bocah Aulia awalnya tinggal bersama kedua orangtuanya di Takalar. Kehidupan orangtuanya memang tergolong keluarga kurang mampu.
Dalam masa pertumbuhannya, bocah Aulia mulai terhambat beraktivitas lantaran salah satu organ penting di tubuhnya tidak ada, yakni lubang anus.
Kondisi Aulia makin parah sejak kedua orangtuanya bercerai. Sehingga bocah Aulia semakin tidak terurus. Setelah orangtuanya cerai, Aulia akhirnya diambil kakek dan neneknya dan dibawa tinggal bersama di bantaran sungai. Kehidupan nenek dan kakeknya pun serba miris.
”Setelah kami ketahui keberadaan dan kondisi bocah Aulia, kami bersama warga lainnya mulai melakukan perhatian khusus setelah kami melaporkan hal tersebut kepada pak Dandim dan pak Danramil Somba Opu. Atas petunjuk pak Dandim dan Pak Danramil, kami kemudian melakukan langkah penanganan terhadap Aulia dengan berkolaborasi pihak Puskesmas Somba Opu dan Polkes 1409-03 Gowa serta staf Pemerintah Kelurahan Pandang-pandang. Kami lalu membawa nanda Aulia ke Puskesmas Somba Opu dan mulai dilakukan penanganan medis oleh Kepala Puskesmas dr Tri Octaviani dan paramedis Puskesmas Somba Opu,” papar Peltu Sirajuddin.
Danramil 1409-01 Somba Opu Kapten Inf Syaiful membenarkan langkah penanganan yang dilakukan jajarannya.
Kapten Inf Syaiful kepada BKM, Rabu (20/9) pagi mengatakan setelah mendapat petunjuk dan arahan dari Dandim 1409 Gowa untuk membantu penanganan bocah Aulia, oleh pihaknya yakni Babinsa Peltu Sirajuddin langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
”Kepala Puskesmas Somba Opu bersama tim Polkes 1409-03 Gowa dan staf Kelurahan Pandang-pandang langsung mengecek kondisi kesehatan Aulia dan melengkapi administrasi kependudukan yang masih terdaftar sebagai penduduk Takalar. Proses kependudukan itu diselesaikan pada Senin 18 September 2023 lalu. Dan setelah administrasi kependudukan sudah terdaftar sebagai penduduk Gowa, Aulia pun langsung dibawa dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf untuk dilakukan operasi. Prosesi layanan untuk nanda Aulia ini juga didampingi pihak Dinas Sosial Gowa,” jelas Kapten Inf Syaiful.
Danramil Somba Opu ini pun mengapresiasi gerakan cepat personelnya (Peltu Sirajuddin) yang menjembatani kondisi bocah yang memerlukan bantuan dan penanganan segera tersebut.
Terpisah, Dandim 1409 Gowa, Letkol Inf Muhamad Isnaeni Natsir mengapresiasi Peltu Sirajuddin atas kepedulian dan kolaborasiinya bersama tiga pilar di wilayah tugasnya untuk membantu bocah Aulia yang menderita atresia ani.
”Ini patut dicontoh para Babinsa lainnya di Koramil jajaran Kodim 1409 Gowa. Babinsa harus betul-betul memedomani dan mengimplementasikan perintah harian KSAD bahwa setiap prajurit harus mengerti kesulitan-kesulitan rakyat dan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan rakyat itu, apapun kesulitan rakyat dan harus mencari solusinya. Slogan ‘6K di Hati Kita’ sebagai pedoman seluruh prajurit Kodam XIV Hasanuddin yang dicetuskan bapak Pangdam XIV Mayjen TNI Totok Imam Santoso. Slogan inilah yang senantiasa dipegang teguh setiap pribadi prajurit TNI dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Contoh pengabdian itu ada pada Peltu Sirajuddin,” kata Dandim Gowa ini. (sar)
The post Bocah Penderita Atresia Ani Akhirnya Diboyong Babinsa ke Puskesmas appeared first on Berita Kota Makassar.