Dokter Yudi Minta Jemaah Indonesia Jaga Kesehatan Jelang Wukuf di Arafah
axel wiryanto
Monday, 19 June 2023 08:03 am
dibaca 139 kali

MEKKAH, BKM — Puncak pelaksanaan ibadah haji akan berlangsung kurang dari dua pekan lagi. Jemaah haji Indonesia, terutama yang berusia lanjut diminta menjaga kesehatan.

Dokter pendamping kesehatan Takziah konsorsium Himpuh, dr Wachyudi Muchsin S.Ked, SH, MKes, C.Med mengatakan, cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan yakni mengurangi aktivitas di luar hotel dan berolahraga agar tidak jenuh.

dr Yudi mengatakan, tak lama lagi, jemaah haji Indonesia akan menjalankan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yakni wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah atau 27 Juni 2023.

Untuk menghadapi fase Armuzna, kata dia, jemaah haji harus menyiapkan fisik, mental dan kesehatan agar seluruh rukun wajib haji bisa dilaksanakan dengan lancar.

“Seluruh pendamping haji menggencarkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan.

Edukasi yang diberikan kepada jamaah dimaksudkan agar muncul kesadaran dari jamaah haji bahwa di Armuzna diperlukan persiapan kesehatan sebab 85 persen aktivitas fisik saat wukuf,” jelasnya .

Dokter Koboi-panggilan akrab dr Yudi- memberikan tips menjaga kesehatan jelang Armuzna. Pertama, kurangi aktivitas fisik yang berlebihan seperti memaksakan diri untuk ziarah, umrah sunah dan beribadah di Masjidil Haram terutama bagi jamaah yang berisiko tinggi .

Kedua, kaya Yudi, waspada pada cuaca panas di Mekkah yang tinggi karena berpotensi jemaah menjadi dehidrasi.

“Tidak hanya dehidrasi, cuaca panas juga dapat membuat psikologi terpengaruh. Oleh karenanya jemaah haji diimbau untuk minum dan jangan menunggu haus,” jelasnya.

Ketiga, lanjut Yudi, jangan lupa makan pada waktunya. Mengingat aktifitas ibadah bagi jemaah haji sangat padat, maka jemaah haji disarankan saat meninggalkan penginapan juga membawa makanan. Hal ini dapat mengantisipasi jika saat bepergian hingga lewat waktu makan, maka dapat mengonsumsi makanan yang dibawa.

Keempat, jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.

Kelima, konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji khususnya lanjut usia. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah.

Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri kesehatannya sebagai salah satu bentuk deteksi dini.

Keenam, penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di armuzna adalah serba darurat.

Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.

Ketujuh, jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya imbauan kurangi aktifitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji lansia yang melakukan aktifitas ibadah pastikan ada pendampingnya.

“Jemaah haji diajak untuk melakukan olah tubuh ringan yang dapat diaplikasikan setiap waktu agar otot dan saraf tubuh jemaah haji tetap aktif. Gerakan seperti menggerakkan jari dan telapak tangan, menepuk telapak tangan, menepuk sela-sela jari tangan, hingga menepuk-nepuk lengan,” katanya.

“Gerakan ini berguna untuk menstimulus saraf yang ada di tangan yang sangat berguna bagi kesehatan.

Sambil melakukan olah tubuh, jemaah diajak untuk berselawat,” pungkas Dokter Yudi. (rls)

The post Dokter Yudi Minta Jemaah Indonesia Jaga Kesehatan Jelang Wukuf di Arafah appeared first on Berita Kota Makassar.

source