Site icon ROVINDO

72 Unit AC Baru Disiapkan untuk Balai Kota

MAKASSAR, BKM–Rehabilitasi kantor Wali Kota Makassar (Balai Kota) sudah rampung.Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang sebelumnya pindah kantor sementara ke Mal GTC Tanjung Bunga sudah mulai kembali ke Balai Kota secara bertahap.

Namun, ada juga yang belum pindah kembali karena beberapa pertimbangan.OPD yang sudah mulai pindah dan beraktivitas kembali di Balai Kota diantaranya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Bagian Umum, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Sementara OPD yang hingga saat ini masih berkantor di Mal GTC diantaranya Dinas Koperasi dan UKM, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP), Badan Riset Daerah (BRIDA), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Rencananya, OPD yang masih berkantor di Mal GTC saat ini baru akan melakukan proses pindah usai lebaran Idul Fitri mendatang.
Pasca pindah kembali ke kantor Balai Kota, sejumlah OPD mengeluhkan kondisi ruangan kantor yang panas.
Setelah rehabilitasi, hampir sebagian besar ruangan kantor memang belum dipasangi AC.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Bagian Umum, Fajrin Hamid Pagarra menerangkan pihaknya masih sementara memproses rencana belanja AC melalui e-katalog.

Menurut rencana, pihaknya akan melakukan pengadaan 72 unit AC dengan kapasitas daya 1 hingga 5 PK.
“Kami sementara urus proses belanja e-katalognya. Ada 72 unit yang akan dibeli dengan daya 1 hingga 5 PK. Tergantung kebutuhan ruangan masing-masing,” jelas Fajrin kepada BKM.
Diapun berharap dalam waktu dekat, pengadaan AC tersebut sudah terealisasi karena menjadi kebutuhan pegawai di Kantor Wali Kota Makassar.
Setelah rehabilitasi Balai Kota tahap pertama rampung, rencananya tahun ini akan dilanjutkan ke tahap dua.
Pemkot Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar kembali menganggarkan revitalisasi Balaikota tahap kedua.
Anggarannya sekitar Rp23 Miliar.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bangunan Pemerintah, Hajar Aswad menjelaskan anggaran tersebut akan digunakan untuk beberapa pekerjaan.
Salah satu yang cukup urgen dilakukan adalah pembenahan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP).
Saat ini, MEP yang terpasang di Balaikota sudah dalam kondisi yang tidak layak. Banyak kebocoran saluran air yang terjadi. Baik saluran air bersih, saluran air kotor dan pembuangan.
Instalasi pipa saluran air tersebut berdekatan dengan instalasi listrik. Jika terjadi kebocoran, dikhawatirkan bisa memicu korsleting listrik.
Selain itu, direncanakan juga pembenahan terhadap Alumunium Composite Panel (ACP) Tower yang melapisi dinding luar yang sudah banyak terlepas. (rhm)

source

Exit mobile version