3.700 Kuota SD tak Terpenuhi, SMP 2.537

MAKASSAR, BKM — Tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sudah melewati proses pendaftaran ulang. Sesuai jadwal, hari ini, Rabu (10/7) merupakan masa persiapan masuk sekolah. Sementara jadwal hari pertama masuk sekolah untuk peserta didik baru mulai besok, Kamis (11/7) hingga Jumat (12/7).

Kendati jadwal masuk sekolah sudah akan dilaksanakan, namun hingga saat ini masih ada ribuan kuota yang belum terisi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim menyebut, untuk jenjang sekolah dasar (SD) sebanyak 3.700 kuota belum terpenuhi. Sementara untuk jenjang SMP sebanyak 2.537 kuota masih kosong.
“Itu setelah kita melakukan rekapitulasi jumlah peserta didik yang melakukan pendaftaran ulang, baik untuk jenjang SD maupun SMP,” ungkap Muhyiddin saat dihubungi, Selasa (9/7).
Sementara total rombongan belajar yang disiapkan untuk SMP sebanyak 409 kelas dan SD sebanyak 600 lebih kelas. Sejauh ini masih ada sekolah dimana rombongan belajarnya (rombel) tidak terisi semua. Contohnya di SMPN 21. Dari sembilan kelas yang disiapkan, masih ada tiga kelas yang belum terisi.

“Jadi masih ada sekolah yang tidak terisi rombelnya, seperti SMPN 21. Ada sembilan kelas di sana, yang terisi baru enam kelas,” ungkap Muhyiddin.
Dia menambahkan, ada sejumlah kuota masih kosong diakibatkan sejumlah calon siswa yang lolos jalur zonasi tidak melakukan pendaftaran ulang. Hal itu dikarenakan orang tua yang bersangkutan masih berusaha untuk mencarikan sekolah yang sesuai keinginannya.
Namun Muhyiddin menegaskan, jika sudah lulus di satu sekolah, maka calon siswa tersebut tidak bisa lagi lolos di sekolah lain karena datanya sudah terekam. “Jadi sebenarnya, tidak ada alasan tidak daftar ulang karena sudah masuk di dapodik,” tambah Muhyiddin.
Bagi kuota yang belum terisi karena calon siswa tidak melakukan pendaftaran ulang, tetap dikosongkan dulu sambil menunggu apakah yang bersangkutan masih akan kembali melakukan pendaftaran kembali. “Iya, karena masih ada orang tua masih mengingingkan anaknya bisa sekolah di sekolah tertentu. Akhirnya ada yang tertumpuk (mendaftar) di suatu sekolah,” tutur Muhyiddin.

Sementara untuk memenuhi kuota yang memang belum terisi, Disdik mulai akan menerapkan jalur solusi. Calon siswa yang dinyatakan tidak lulus di PPDB, bisa melapor ke Disdik. Dengan catatan, yang melapor adalah orang tua siswa atau wali resmi. Tidak dibenarkan melalui perantara alias calo. Selain itu, calon siswa menyetujui untuk bersekolah di tempat yang telah ditunjuk. “Tentunya dengan mempertimbangkan alamat masing-masing,” tandas Muhyiddin.
Dia melanjutkan, Disdik juga menggandeng sejumlah sekolah swasta yang ingin menampung calon siswa tidak lulus PPDB. Untuk mereka yang berasal dari kalangan tidak mampu, Disdik tentunya akan mempersiapkan subsidi.
Intinya, kata Muhyiddin, pihaknya sudah menyampaikan ke pihak sekolah bahwa pada tanggal 11 Juli 2024, tidak ada lagi anak yang tidak masuk sekolah. “Kami sudah sampaikan kepada seluruh sekolah bahwa kita pastikan bahwa pada saat tanggal 11 tidak ada lagi anak yang tidak masuk sekolah,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Humas Dewan Pendidikan Makassar, Fachruddin Palapa melihat secara keseluruhan proses PPDB tahun ajaran 2024/2025 berjalan cukup baik. Sejauh ini tidak ada keluhan terkait proses pendaftaran yang dilakukan secara online. “Alhamdulillah, relatif lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Fachruddin.
Dia pun mengapresiasi Pemkot Makassar melalui Dinas Pendidikan yang menyiapkan jalur solusi bagi peserta didik yang tidak terakomodir di PPDB. Namun, kata Fachruddin, Disdik harus mengatur dengan baik mekanisme penempatan para peserta didik yang tidak lulus PPDB agar bisa terakomodir dengan baik.
Dia juga menegaskan bahwa Dewan Pendidikan meminta sekolah tidak melakukan pungli saat daftar ulang PPDB. “Termasuk biaya baju seragam tidak bisa dipaksakan ke orang tua siswa,” tandas Fachruddin. (rhm)

source